Deskripsi Lengkap

Skripsi
No. Panggil : 0032-2021/ESK-POL Lif i
Judul : Intervensi Tiongkok Sebagai Upaya Resolusi Konflik antara Kachin Independence Organization (KIO) dan Pemerintah Myanmar Pada Tahun 2013
Pengarang : Lifia Febriani
Strata :
Pembimbing : Evida Kartini, S.Sos., M.Si.
Fakultas :
Tahun :
Open/Membership :
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0032-2021/ESK-POL Lif i 0032-2021/ESK-POL Lif i TERSEDIA
File Digital
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 77737
Sampul
Abstrak
Skripsi ini membahas intervensi Tiongkok sebagai upaya resolusi konflik antara Kachin Independence Organization (KIO) dan Pemerintah Myanmar pada Tahun 2013. Setelah melakukan gencatan senjata selama 17 tahun, eskalasi konflik Kachin kembali tinggi pada tahun 2011. Bentrokan antara KIA dan Tatmadaw pada 9 Juni di lokasi proyek Bendungan PLTA menandai dimulai kembalinya konflik yang telah terjadi lebih dari lima dekade ini. Pecahnya konflik pada tahun 2011 disebabkan oleh diskriminasi yang dilakukan oleh Pemerintah Myanmar kepada KIO dan penduduk Kachin selama masa gencatan senjata. Akibatnya, upaya negosiasi damai yang dilakukan oleh Pemerintah Myanmar selalu mengalami kegagalan karena perbedaan pandangan mengenai perdamaian diantaranya keduanya. Oleh karena itu, sebagai negara tetangga yang juga terdampak oleh konflik ini, Tiongkok menawarkan diri sebagai penengah antara KIO dan Pemerintah Myanmar untuk melakukan pembicaraan damai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data melalui studi literatur untuk melihat faktor yang mendorong Tiongkok melakukan intervensi terhadap konflik Kachin serta upaya intervensi yang dilakukannya. Penelitian ini menggunakan konsep konflik asimtetris oleh Aggestam dan teori resolusi konflik dengan keterlibatan pihak ketiga oleh Fisher dan Keashly untuk menjelaskan kondisi asimetris yang menyebabkan konflik Kachin tahun 2011 sehingga membutuhkan peran Tiongkok sebagai pihak ketiga dalam mendamaikan KIO dan Pemerintah Myanmar serta metode intervensi yang dilakukan oleh Tiongkok dalam mendamaikan keduanya.