Tulisan ini bertujuan mengetahui sebab-sebab kemunculan diskursus penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama wabah pandemi COVID-19 di Indonesia serta proses titik temu kebijakan tsb. Diskursus muncul karena adanya perbedaan posisi subjek dan subjektivitas politik dari dua kelompok antagonis. Kelompok pertama adalah kelompok yang mendukung kebijakan penyelamatan kesehatan bersamaan dengan kebijakan penyelamatan ekonomi akibat COVID-19. Kelompok kedua adalah kelompok yang memposisikan kebijakan penyelamatan kesehatan sebagai prioritas pertama dan kebijakan penyelamatan ekonomi akibat COVID-19 sebagai prioritas berikutnya. Dua kelompok antagonis ini akhirnya menemukan titik temu, mereka sepakat mendukung pemberlakuan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Tulisan ini merupakan studi literatur yang merujuk teori diskursus dari Ernesto Laclau dan Chantal Mouffe.