Skripsi ini merupakan analisis salah satu faktor di balik kekalahan Donald Trump dalam
pemilihan presiden 2020 yang bertepatan dengan momentum pandemi COVID-19.
Prioritas terhadap penanganan COVID-19 dengan upaya medis dan ilmiah di dalam
negeri masih menjadi aspek yang utama bagi warga negara, lebih besar daripada sekadar
membendung penyebaran virus dari luar melalui sekuritisasi migrasi dan kecenderungan
tajam pada nasionalisme?yang diunggulkan oleh Trump untuk menangani pandemi.
Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa restriksi migrasi, yang semakin ditarik
menuju ranah politik darurat (disekuritisasi) karena COVID-19 tidak signifikan untuk
memenangkan Trump di pemilihan presiden 2020. Data-data yang telah dihimpun
menunjukkan bahwa tiga dari empat negara bagian yang berbatasan dengan Meksiko
(California, New Mexico, dan Arizona), negara-negara bagian swing states kunci
(Arizona, Georgia, Wisconsin, Michigan, dan Pennsylvania), dan irisan keduanya
(Arizona) memberikan sebagian besar suaranya pada Biden dan Partai Demokrat.
Temuan ini memperlihatkan bahwa Trump gagal untuk mempersepsikan ancaman yang
riil di tengah-tengah krisis global. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan pengumpulan data sekunder melalui studi literatur. Penelitian
dilakukan dengan menggunakan teori sekuritisasi yang dapat menjelaskan prioritas
penanganan COVID-19 oleh Trump yang cenderung nasionalistik dan mengedepankan
kepentingan nasional, alih-alih kesehatan masyarakat. Selain itu, kekalahan Trump juga
dapat dijelaskan melalui teori retrospective voting, di mana kinerja petahana selama
menjabat dan opsi alternatif dari oposisi menjadi determinan kekalahan Trump.
Deskripsi Lengkap