Deskripsi Lengkap

PengarangTasya Nabilla Adiansari
JudulKeberlanjutan Program Pemberdayaan Masyarakat berbasis Community-based Tourism (Studi di Desa Wisata Malasari oleh CV Pesona Malasari, Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kab. Bogor, Jawa Barat)
Pembimbing/SupervisorDr. Ety Rahayu, M.Si.
Bahasa UtamaInd
AbstrakPenelitian ini mendeskripsikan tentang gambaran keberlanjutan program pemberdayaan masyarakat berbasis community-based tourism di Desa Wisata Malasari dan hambatan yang dihadapi dalam keberlanjutan program. Penelitian dilaksanakan pada masa Pandemi Covid-19 tahun 2020 sampai 2021. Keberlanjutan program di Desa Wisata Malasari dipilih karena program pemberdayaan community-based tourism oleh JEEF telah selesai dan saat ini masyarakat melalui CV Pesona Malasari menjalankan keberlanjutan program secara mandiri, tetapi berdasarkan evaluasi oleh Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) ditemukan beberapa kondisi yang menghambat keberlanjutan program. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan metode pengambilan data melalui wawancara mendalam secara daring, studi literatur dan observasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang yang dipilih melalui metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian mengenai kondisi yang menghambat keberlanjutan program berdasarkan hasil evaluasi dari TNGHS. Pembahasan dipaparkan melalui aspek keberlanjutan program yaitu pelaksanaan community-based tourism, manajemen CV Pesona Malasari dan pengembangan community-based tourism. Adapun dari ketiga aspek tersebut terdapat perbedaan dan hambatan dalam kondisi pemberdayaan masyarakat dan community-based tourism apabila dibandingkan dengan masa implementasi program. Pada masa keberlanjutan program, meskipun terdapat beberapa upaya yang mendukung keberlanjutan program, tetapi upaya-upaya tersebut dihadapkan dengan beberapa faktor penghambat. Sehingga, cakupan penerima manfaat dari pemberdayaan masyarakat melalui community-based menurun dan pelaksanaan kurang maksimal apabila dibandingkan dengan saat implementasi program.
Jenis Bahan
Kode Bahasa
No. Induk0062-2021/ESK-Kes Tas k
Catatan Umum
No. Barkod0062-2021/ESK-Kes Tas k
Kata KunciKeberlanjutan Program, Pemberdayaan Masyarakat, Community-based Tourism, Desa Wisata, Kemiskinan Pedesaan
Kota TerbitDepok
Tahun2021
SubjekKeberlanjutan Program, Pemberdayaan Masyarakat, Community-based Tourism, Desa Wisata, Kemiskinan Pedesaan
Tahun Buka Akses
Catatan Bibliografi
PenerbitFISIP UI
PemilikJKUNINDFISIP
Pembatasan Akses
Lokasi
Catatan Disertasi
Akses dan Lokasi Elektronik
Sumber Koleksi
Deskripsi Fisik
Catatan Bahasa
No. Panggil0062-2021/ESK-Kes Tas k
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0062-2021/ESK-Kes Tas k 0062-2021/ESK-Kes Tas k TERSEDIA
File Digital
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 77805
Sampul
Abstrak
Penelitian ini mendeskripsikan tentang gambaran keberlanjutan program pemberdayaan masyarakat berbasis community-based tourism di Desa Wisata Malasari dan hambatan yang dihadapi dalam keberlanjutan program. Penelitian dilaksanakan pada masa Pandemi Covid-19 tahun 2020 sampai 2021. Keberlanjutan program di Desa Wisata Malasari dipilih karena program pemberdayaan community-based tourism oleh JEEF telah selesai dan saat ini masyarakat melalui CV Pesona Malasari menjalankan keberlanjutan program secara mandiri, tetapi berdasarkan evaluasi oleh Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) ditemukan beberapa kondisi yang menghambat keberlanjutan program. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan metode pengambilan data melalui wawancara mendalam secara daring, studi literatur dan observasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang yang dipilih melalui metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian mengenai kondisi yang menghambat keberlanjutan program berdasarkan hasil evaluasi dari TNGHS. Pembahasan dipaparkan melalui aspek keberlanjutan program yaitu pelaksanaan community-based tourism, manajemen CV Pesona Malasari dan pengembangan community-based tourism. Adapun dari ketiga aspek tersebut terdapat perbedaan dan hambatan dalam kondisi pemberdayaan masyarakat dan community-based tourism apabila dibandingkan dengan masa implementasi program. Pada masa keberlanjutan program, meskipun terdapat beberapa upaya yang mendukung keberlanjutan program, tetapi upaya-upaya tersebut dihadapkan dengan beberapa faktor penghambat. Sehingga, cakupan penerima manfaat dari pemberdayaan masyarakat melalui community-based menurun dan pelaksanaan kurang maksimal apabila dibandingkan dengan saat implementasi program.