Sebagai institusi pendidikan berbasis agama di Indonesia, proses belajar di dalam pondok
pesantren tidak hanya terjadi secara satu arah namun didalamnya juga terdapat
keterlibatan para santri secara aktif. Tulisan ini berfokus pada proses pemaknaan dan
pembentukan reflexive identity para santri PPTQ Al-Hakmiah sebagai bentuk dari proses
belajar untuk menjadi seorang santri. Dalam konteks ini pendekatan connectionsim
penulis gunakan untuk menjelaskan proses pemaknaan dari definisi santri yang khas oleh
setiap santri yang didasari oleh keberagaman latar belakang sosial budaya. Proses belajar
yang terjadi di dalam pondok pesantren merupakan apa yang disebut sebagai legitimate
peripheral participation dimana hal ini sangat menentukan cara mencapai tujuan belajar
yang bervariasi, porses belajar ini tentu saja tidak luput dari trial and error dengan adanya
kecenderungan centripetal dan centrifugal yang memotivasi santri untuk terus melakukan
proses pembelajaran di dalam pondok pesantren. Dengan mewawancarai santri yang
belum memiliki pengalaman belajar di pondok pesantren, penelitian ini mencari tahu
bagaimana mereka menghadapi perbedaan kebudayaan untuk mencapai tujuan belajar
yang telah mereka maknai.
Deskripsi Lengkap