Karakteristik yang terbentuk dalam hubungan kemitraan membuat pengemudi ojek
online memiliki ciri khas sebagai bagian dari kelompok kelas pekerja rentan, atau biasa disebut
dengan prekariat. Melalui studi etnografi dan pendekatan fenomenologi, penelitian ini
menemukan bahwa sumber kerentanan utama dipicu oleh implementasi perjanjian kemitraan
dan pemberlakuan sistem gamifikasi kerja. Belum lagi pandemi Covid-19 menjadi konteks
yang memperburuk sisi kerentanan dalam sistem kerja ojek online. Pengumpulan data
dilakukan dengan observasi langsung ke beberapa pangkalan dan tempat tinggal informan,
serta wawancara mendalam baik secara tatap muka langsung maupun media online yang
bertujuan untuk menggali interpretasi individu pengemudi dalam menghadapi situasi yang
dialaminya. Terungkap bahwa pemaknaan individu pengemudi turut berpengaruh namun tidak
terbatas pada tataran kognitif, tetapi sampai pada level praktik sosial dalam keseharian. Strategi
adaptasi kemudian muncul sebagai respon pengemudi ojek online untuk bertahan hingga keluar
dari kesulitan pada permainan gamifikasi yang diciptakan oleh perusahaan. Sekaligus sebagai
langkah untuk menyesuaikan diri dan meminimalisasi dampak dari pandemi Covid-19 yang
sedang terjadi. Strategi yang muncul dalam menghadapi kerentanan dalam hubungan
kemitraan dan sistem gamifikasi kerja antara lain: penentuan area operasi, pemanfaatan sistem
dalam aplikasi, dan penetapan target harian. Sementara strategi untuk beradaptasi pada konteks
Pandemi Covid-19 yaitu: penyesuaian jam operasi, irit/penghematan, dan penerapan protokol
kesehatan.
Deskripsi Lengkap