Pasar tradisional sebagai pusat aktivitas masyarakat Jawa yang bernuansa ramai berisi
orang-orang yang hanya sekedar mengobrol maupun sedang bertransaksi seketika
berubah menjadi kluster Covid-19. Kajian ini mengeksplorasi tentang pasar tradisional
Bantul yang sedang bergejolak oleh pandemi Covid-19 melalui identifikasi dampak yang
muncul akibat pandemi-19 dan mengetahui langkah-langkah yang diambil para
pedagang. Pengumpulan data melalui studi dokumen, studi literatur, observasi dan
wawancara mendalam kepada lurah pasar dan beberapa pedagang seperti pedagang sayur,
pedagang buah, pedagang ayam dan pedagang rempah-rempah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) dampak yang timbul akibat pandemi Covid-19 diantaranya daya
beli turun, pasar menjadi sepi, adanya kebijakan baru operasional pasar, distribusi
terhambat, stock dagangan yang berkurang dan penghapusan aktivitas budaya masyarakat
Jawa (syukuran dan hajatan); (2) pilihan-pilihan ketahanan para pedagang pasar dalam
mengatasi dampak pandemi Covid-19 melibatkan berbagai aspek pertimbangan seperti
sosial-budaya, kesehatan dan ekonomi. Ketahanan mengindikasikan proses kompromi
dari dampak dan proses usaha-usaha pedagang untuk melewati guncangan pandemi yang
berpengaruh pada hajat hidup mereka. Gagasan ini berdasarkan pada kepercayaan,
norma, nilai, hubungan sesama kaitannya dengan physical distancing dan sedikit
dorongan mengejar materi yang tercermin pada orientasi hidup para pedagang, lensa
budaya dan spiritual dalam memahami musibah ini, keputusan penyesuaian harga dan
jumlah stock barang dan keputusan lurah pasar.
Deskripsi Lengkap