Penelitian ini membahas strategi adaptasi para pendatang yang tinggal di lingkungan baru
dengan menegosiasikan identitasnya dengan penduduk asli. Para pendatang berusaha
untuk diterima oleh penduduk asli agar dapat hidup dengan aman dan nyaman di daerah
barunya. Untuk diterima menjadi bagian dari masyarakat Pulau Enggano, para pendatang
diharuskan untuk masuk ke dalam Suku Kaamay. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode etnografi serta dalam pengumpulan data melakukan observasi
partisipatif, wawancara dan studi literatur. Informan dalam penelitian ini ialah beberapa
warga Pulau Enggano yang telah menetap disana serta tokoh masyarakat. Hasil penelitian
ini ialah para pendatang yang menetap di Pulau Enggano mampu untuk beradaptasi dan
membuat dirinya diterima oleh penduduk asli dengan cara masuk ke dalam Suku Kaamay.
Suku Kaamay menjadi kendaraan pendatang agar mereka dapat bertahan hidup dan
menegosiasikan identitas mereka agar menjadi bagian dari budaya masyarakat Pulau
Enggano. Identitas ini membuat para pendatang secara langsung menjadi bagian dari
masyarakat Enggano dengan hak dan kewajibannya dalam aturan adat. Sehingga dalam
penelitian ini terlihat bahwa Suku Kaamay mempunyai peranan penting dalam proses
negosiasi identitas antara pendatang dengan penduduk asli untuk menjaga hubungan agar
dapat terjalin dengan baik.
Deskripsi Lengkap