Penelitian ini menganalisis perubahan kebijakan luar negeri Turki terhadap Suriah. Analisis
dalam penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor penyebab yang melandasi Turki mengubah
kebijakan luar negerinya sejak konflik sipil terjadi tahun 2011 di Suriah. Tesis ini
menggunakan metode penelitian kualitatif yang berdasarkan pada causal process tracing
sebagai teknik analisis data. Dengan kerangka analisis politik luar negeri, penelitian ini
menemukan adanya faktor internal dan eksternal sebagai pembentuk perubahan kebijakan luar
negeri. Faktor internal terdiri dari isu politik identitas, pragmatisme ekonomi, dan peran
kelompok kepentingan. Kemudian, faktor eksternal terdiri dari ancaman eksistensial,
guncangan eksternal, desakan publik, dan persaingan di kawasan. Berdasarkan perangkat
analisis tersebut, penulis menyimpulkan bahwa perubahan sikap Turki dilandaskan pada
kepentingan nasionalisme Turki yakni mencegah terbentuknya Negara Kurdi di Suriah Utara,
mengendalikan kelompok Islam Radikal di Suriah, membentuk pemerintahan baru di Suriah
sesuai dengan kehendak Turki, menguasai akses sumber energi di Suriah, dan melindungi
wilayah kedaulatannya dari ancaman dan efek limpahan konflik Suriah. Berdasarkan hasil
analisis tersebut, penelitian ini menawarkan dua rekomendasi penting. Pertama, secara
akademik yang menawarkan penyempurnaan lebih lanjut dari teori perubahan politik luar
negeri dengan menggabungkan pendekatan berbasis struktur dan agen. Kedua, rekomendasi
kebijakan yang menawarkan secara idealitas bahwa Turki harus mengembalikan karakteristik
politik luar negeri Zero Problem with Neighbour yang cenderung mengedepankan soft power
dibanding hard power.
Deskripsi Lengkap