Tesis ini mengeksplorasi faktor yang mendorong peningkatan bantuan Tiongkok di
Indonesia pada sektor infrastruktur di masa pemerintahan Joko Widodo (2015-2019). Hal
ini menarik diteliti mengingat banyaknya kritik terhadap bantuan Tiongkok yang
dipandang mengarah pada dominasi negara penerima bantuan. Penelitian ini
menggunakan teori adaptif dan teori performance-based legitimacy dengan metode
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, pertama, mengacu pada model adaptif (adaptive
model), faktor eksternal dipengaruhi kesiapan Tiongkok untuk membantu mewujudkan
Kebijakan Poros Maritim pemerintah Joko Widodo yang sejalan dengan implementasi
kebijakan BRI yang diusung Tiongkok. Dari sisi internal, Indonesia memiliki
permasalahan rendahnya daya saing infrastruktur dan ketimpangan yang semakin besar
sehingga infrastruktur penunjang dibutuhkan. Berdasarkan faktor kepemimpinan,
Presiden Joko Widodo melihat faktor eksternal dan faktor internal beserta keinginan
bahwa dua periode kepemimpinannya dianggap berhasil dalam mengatasi permasalahan
krusial yaitu infrastruktur sebagai sektor yang berdampak langsung bagi rakyat.
Peningkatan bantuan Tiongkok pada sektor infrastruktur di Indonesia era pemerintahan
Joko Widodo merupakan implikasi dari salah satu pola teori adaptif adaptasi
pemeliharaan (preservation adaptation) yaitu tetap menjalankan prinsip bebas-aktif
dalam dunia internasional dengan melihat respon peningkatan dominasi Tiongkok
sebagai momentum dukungan pengembangan infrastruktur dalam negeri. Kedua, teori
legitimasi berbasis kinerja (performance-based legitimacy). Berdasarkan sisi keluaran
(output), menggunakan bantuan Tiongkok menandakan Pemerintah Indonesia
mengambil kebijakan sesuai dengan kebutuhan rakyat dengan mengutamakan
pembangunan infrastruktur yang merata di pulau-pulau Indonesia. Hasil (outcome) yang
ingin dicapai pemerintah Indonesia ialah banyaknya investasi proyek di masa depan.
Dampak (impact) yang ingin dicapai adalah mendukung tujuan pemerintah Indonesia
untuk meningkatkan konektivitas dan mengurangi disparitas dalam memajukan daya
saing infrastruktur serta mendukung peningkatan pembangunan infrastruktur.
Deskripsi Lengkap