Penelitian ini didasarkan pada pentingnya memahami keberfungsian sosial ibu tunggal
bekerja dilihat dari aspek pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan dalam menjalani
peranannya. Dalam upaya memenuhi kedua aspek tersebut, ibu tunggal menemui
permasalahan. Cara yang dilakukan untuk menghadapi permasalahan tersebut dikenal
sebagai coping mechanism. Urgensi penelitian ini adalah memberikan gambaran
pemahaman tentang salah satu aspek terkait perempuan dalam dunia kerja, yang dapat
membantu perumusan kebijakan terkait job requirement dan job design pekerja
perempuan kerja dan dapat membantu pengembangan dan perencanaan karir pekerja
perempuan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-November 2021, masa pandemi
Covid-19, menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif untuk memahami
keberfungsian sosial ibu tunggal yang bekerja di masa pandemi Covid-19 serta
mekanisme kopingnya dalam menghadapi permasalahan. Pengambilan data melalui
wawancara secara daring melalui video call dengan 17 informan. Informan terbagi 3
kelompok, pertama informan utama yakni ibu tunggal, informan pendukung ? relasi
keluarga yakni anak dari informan utama, dan informan pendukung ? relasi kerja yakni
rekan kerja informan utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandemi ini
menyebabkan kebutuhan ibu tunggal meningkat yaitu pada kebutuhan pangan, uang
transportasi, dan kebutuhan rumah tangga. Peningkatan juga terjadi pada tanggung jawab
atas perannya sebagai pekerja akibat kebijakan ?bekerja dari rumah?/work from home-
WFH. Namun penelitian ini juga mengungkapkan bahwa keberfungsian sosial ibu
tunggal dapat berjalan dengan baik walaupun terjadi peningkatan kebutuhan dan
tanggungjawab peran, karena para informan masih mampu memenuhi keduanya.
Penelitian inipun mengungkapkan bahwa permasalahan yang dihadapi para informan di
masa pandemi yakni jenuh bekerja, masalah peningkatan beban pekerjaan, dan
kekhawatiran beraktivitas di luar rumah. Menghadapi permasalahan tersebut, para
informan ibu tunggal bekerja ini melakukan lima mekanisme koping/coping mechanism
dalam 3 kategori. Tiga mekanisme dalam kategori pertama, problem-focused coping yaitu
dengan mengatur keuangan, tidak keluar rumah apabila tidak ada hal mendesak, dan
melakukan hobi untuk menyegarkan pikiran. Satu mekanisme dalam kategori kedua,
emotion-focused coping yakni meminta dukungan dari teman dan keluarga. Satu bentuk
mekanisme dalam kategori ketiga avoidance-focused coping, yakni bersantai menunda
tanggung jawab dengan menonton acara dan mendengarkan musik.
Deskripsi Lengkap