Penelitian ini membahas evaluasi sumatif berfokus pada input, activity, output dan outcomes dari
yang dirasakan oleh penerima manfaat dari pelaksanaan program Taman Baca Jendela Dunia di
Bantargebang yang diselenggarakan oleh PT Arya Noble dan Yayasan Taman Baca Inovator.
Taman baca ini menyasar siswa-siswi dan anak-anak belum bersekolah di sekitar tempat
pembuangan sampah terakhir/TPST Bantargebang. Tujuan utama penyelenggaraan program ini
yakni menyediakan akses gratis kepada bahan bacaan bagi anak-anak di sekitar TPST
Bantargebang untuk meningkatkan minat baca mereka. Penelitian mengevaluasi pencapaian dari
kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan dan menganalisis faktor pendukung, penghambat, dan
tantangan yang dialami oleh taman baca di masa pandemik saat ini. Informan dalam penelitian ini
berjumlah sebelas orang yang dipilih melalui metode purposive sampling. Pengumpulan data
penelitian dilakukan selama tiga bulan sejak bulan Mei hingga bulan Juli tahun 2021. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan Taman Baca Jendela Dunia dan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan selama masa sebelum pandemi berhasil mencapai tujuannya untuk menyediakan
akses bahan bacaan gratis dan berhasil membawa perubahan-perubahan baik lainnya kepada
siswa-siswi penerima manfaat, seperti meningkatnya nilai siswa-siswi di sekolah, kemampuan dan
minat baca, serta menciptakan kebiasaan baru dalam mengisi waktu luang mereka. Sedangkan di
saat kondisi pandemi ini, karena taman baca harus tutup mengikuti regulasi Pemerintah terkait
pembatasan sosial, ternyata staff pengelola memiliki inisiatif untuk membuka rumahnya dan
memanfaatkan sebagian sumber daya dari Taman Baca Jendela Dunia untuk anak-anak yang mau
belajar dan membaca buku di rumahnya. Faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi
oleh program berupa lokasi yang berada di dalam satu wilayah dengan SD Dinamika, selain itu
stakeholder yang dekat dan tidak kaku, penerima manfaat yang terbuka pada perubahan, staff
pengelola yang kooperatif, lalu sarana dan prasarana yang mencukupi, dan relawan yang datang
membantu beberapa kegiatan. Sedangkan faktor penghambat yang dihadapi oleh program adalah
pihak sekolah yang kurang kooperatif, lokasi yang berada di dalam satu wilayah dengan SD
Dinamika, adanya beberapa orang tua yang masih belum sadar tentang pentingnya minat baca,
kehadiran pengunjung yang kadang tiba-tiba menurun, dan perbedaan standar yang sudah
ditetapkan dan realita di lapangan.
Deskripsi Lengkap