Seiring dengan berkembangnya zaman, persaingan di dunia ritel semakin besar. Warung sebagai pemain dengan segala keterbatasannya jika dibandingkan dengan pemain yang lebih besar di pasar seperti toko ritel modern, tentu akan mengalami kesulitan dalam mempertahankan usahanya dalam iklim usaha seperti itu. Sedangkan warung sendiri merupakan salah satu tulang punggung ekonomi di Indonesia. Untuk membantu menghadapi kompetisi yang cukup berat tersebut, hadir berbagai solusi melalui teknologi untuk membantu warung sehingga ia dapat lebih bersaing di dalam pasar, salah satunya adalah Lembaga X. Tesis ini kemudian berusaha untuk mengevaluasi pencapaian outcome dari program digitalisasi warung oleh Lembaga X, bagaimana hubungan antara input dan activity yang disiapkan dalam program Lembaga X terhadap proses pencapaian outcome, serta menganalisis hubungan antara kepuasan pemilik warung terhadap pencapaian outcome program. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif melalui pengisian kuesioner terhadap para pemilik warung yang ikut tergabung dalam program Lembaga X secara insidental. Hasil dari penelitian menemukan bahwa mayoritas dari responden tidak mencapai target outcome program ini baik untuk peningkatan jumlah pendapatan maupun jumlah tabungan mereka. Selain itu, dari segi input variabel yang berkaitan dengan harga dan produk memiliki hubungan yang signifikan terhadap pencapaian outcome program. Sedangkan dari segi activity, variabel terkait dengan pemasaran, pelatihan dan keaktifan pemilik warung dalam komunitas online secara signifikan berhubungan dengan variabel outcome. Terakhir, tingkat kepuasan pemilik warung atas program tidak berkorelasi secara signifikan terhadap pencapaian outcome program.