Pengarang | Risyah Aprimayanti |
Judul | Fenomena Party Switching Caleg Petahana di Partai Nasional Demokrat (NasDem) pada Pileg 2019 |
Pembimbing/Supervisor | Julian Aldrin Pasha, MA, Ph.D |
Bahasa Utama | Indonesia |
Abstrak | Party Switching atau perpindahan partai politik yang dilakukan oleh politisi dipicu oleh
keinginan politisi untuk mengejar ambisi politiknya di dalam konteks sistem kepartaian yang
ada. Dampak dari fenomena ini akan memengaruhi institusi partai politik dengan terjadinya
perpecahan, pengabungan, hingga pembentukan partai politik baru. Partai NasDem
menorehkan hasil yang baik dalam Pemilu 2019, di antaranya karena adanya kandidat petahana
yang berpindah dari partai politik lain ke NasDem. Tesis ini meneliti dan menganalisis
fenomena party switching di Partai NasDem pada Pemilu 2019. Teori Sistem Insentif
(Incentive System Theory) dari Alan Ware, dan teori four-stage model dari Heller dan Mershon
digunakan untuk memahami bagaimana party switching terjadi. Penelitian ini menggunakan
pendekatan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam. Melalui teori sistem
insentif, peneliti berusaha melihat alasan seorang politisi (caleg petahana) melakukan pindah
partai politik menjelang pemilu, dan menjadikan Partai NasDem sebagai tujuan perpindahah
tersebut. Peneliti melihat bahwa terdapat tiga insentif utama, yakni: material; solidaritas; dan
tujuan, yang menjadi penggerak utama bagi politisi melakukan party switching. Perhitungan
insentif ini bekerja dalam mekanisme outswitch (faktor internal) dan inswitch (faktor penarik),
baik dari segi kondisi internal partai yang ditinggalkan maupun kondisi internal partai tujuan. |
Jenis Bahan | |
Kode Bahasa | |
Catatan Umum | |
No. Induk | 0019-2022 /ETS POL Ris f |
No. Barkod | 0019-2022 /ETS POL Ris f |
Kata Kunci | Party switching, Pileg 2019, Partai NasDem, Tindakan Beralasan |
Kota Terbit | Depok |
Tahun | 2022 |
Subjek | Party Switching atau perpindahan partai politik yang dilakukan oleh politisi dipicu oleh
keinginan politisi untuk mengejar ambisi politiknya di dalam konteks sistem kepartaian yang
ada. Dampak dari fenomena ini akan memengaruhi institusi partai politik dengan terjadinya
perpecahan, pengabungan, hingga pembentukan partai politik baru. Partai NasDem
menorehkan hasil yang baik dalam Pemilu 2019, di antaranya karena adanya kandidat petahana
yang berpindah dari partai politik lain ke NasDem. Tesis ini meneliti dan menganalisis
fenomena party switching di Partai NasDem pada Pemilu 2019. Teori Sistem Insentif
(Incentive System Theory) dari Alan Ware, dan teori four-stage model dari Heller dan Mershon
digunakan untuk memahami bagaimana party switching terjadi. Penelitian ini menggunakan
pendekatan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam. Melalui teori sistem
insentif, peneliti berusaha melihat alasan seorang politisi (caleg petahana) melakukan pindah
partai politik menjelang pemilu, dan menjadikan Partai NasDem sebagai tujuan perpindahah
tersebut. Peneliti melihat bahwa terdapat tiga insentif utama, yakni: material; solidaritas; dan
tujuan, yang menjadi penggerak utama bagi politisi melakukan party switching. Perhitungan
insentif ini bekerja dalam mekanisme outswitch (faktor internal) dan inswitch (faktor penarik),
baik dari segi kondisi internal partai yang ditinggalkan maupun kondisi internal partai tujuan. |
Tahun Buka Akses | |
Catatan Bibliografi | |
Penerbit | Fisip |
Pemilik | JKUNIDFISIP |
Pembatasan Akses | |
Lokasi | MBRC |
Catatan Disertasi | |
Akses dan Lokasi Elektronik | |
Sumber Koleksi | |
Deskripsi Fisik | |
Catatan Bahasa | |
No. Panggil | 0019-2022 /ETS POL Ris f |
Deskripsi Lengkap