Deskripsi Lengkap

Tesis
No. Panggil 0020-2022 /ETS POL Rus p
Judul PREFERENSI POLITIK URANG SUNDA DALAM POLITIK ELEKTORAL: Studi Kasus Keterpilihan Artis sebagai Anggota DPR RI di Jawa Barat pada Pemilu Legislatif 2019
Pengarang Rusman Fahrezan Baliha
Penerbit dan Distribusi 2022
Subjek Sejak Pemilu Legislatif 2004, Jawa Barat adalah satu-satunya daerah yang menunjukkan
keterkaitan erat dengan fenomena keterpilihan caleg berlatar belakang artis, dilihat dari
jumlah caleg artis yang selalu meningkat, jumlah caleg artis terpilih yang cenderung
meningkat dan selalu terbanyak, dan jumlah partai politik pengusung yang juga cenderung
meningkat. Pada Pemilu Legislatif 2019, keterkaitan ini tampak cukup menonjol. Di
antaranya ditunjukkan dengan adanya 10 dari 15 caleg artis yang terpilih secara nasional, di
tengah menurunnya tingkat keterpilihan artis di daerah lain. Penelitian ini menginvestigasi
mengapa dan bagaimana pemilih (urang Sunda) di Dapil Jabar 1 dan Jabar 2 memiliki
kecenderungan memilih artis sebagai anggota DPR RI pada Pemilu Legislatif 2019. Teori
yang digunakan adalah teori pertukaran sosial. Kecenderungan pemilih pada caleg artis
disebabkan karena adanya evaluasi positif terhadap personalitas caleg artis yang dinilai
merakyat dan karismatik. Kecenderungan pemilih pada kedua aspek ini berkaitan erat
dengan upaya menjaga dan mempertahankan pelembagaan nilai-nilai dan norma-norma
yang diyakini sebagai suatu entitas kolektif, urang Sunda, yang diterjemahkan dalam
tindakan memilih pemimpin. Karenanya menjadi sangat penting. Hal ini cukup
menjelaskan bagaimana aspek-aspek lain yang dianggap tidak berkaitan langsung dengan
upaya tersebut relatif tidak penting dalam preferensi pemilih. Penelitian ini juga
mengungkap, tidak setiap caleg yang mengidentifikasi diri dengan kedua aspek tersebut
akan meraih suara yang dibutuhkan untuk melenggang ke Senayan. Sebab evaluasi positif
ini terbentuk melalui akumulasi pengalaman panjang pemilih dalam hubungan-hubungan
pertukaran sosial yang mutualis. Selain itu, sangat dipengaruhi oleh kualitas ketokohan
figur caleg.
Kata Kunci Urang Sunda, caleg artis, merakyat dan karismatik, dan Pemilu Legislatif 2019.
Lokasi MBRC
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0020-2022 /ETS POL Rus p 0020-2022 /ETS POL Rus p TERSEDIA
File Digital
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 78113
Sampul
Abstrak
Sejak Pemilu Legislatif 2004, Jawa Barat adalah satu-satunya daerah yang menunjukkan keterkaitan erat dengan fenomena keterpilihan caleg berlatar belakang artis, dilihat dari jumlah caleg artis yang selalu meningkat, jumlah caleg artis terpilih yang cenderung meningkat dan selalu terbanyak, dan jumlah partai politik pengusung yang juga cenderung meningkat. Pada Pemilu Legislatif 2019, keterkaitan ini tampak cukup menonjol. Di antaranya ditunjukkan dengan adanya 10 dari 15 caleg artis yang terpilih secara nasional, di tengah menurunnya tingkat keterpilihan artis di daerah lain. Penelitian ini menginvestigasi mengapa dan bagaimana pemilih (urang Sunda) di Dapil Jabar 1 dan Jabar 2 memiliki kecenderungan memilih artis sebagai anggota DPR RI pada Pemilu Legislatif 2019. Teori yang digunakan adalah teori pertukaran sosial. Kecenderungan pemilih pada caleg artis disebabkan karena adanya evaluasi positif terhadap personalitas caleg artis yang dinilai merakyat dan karismatik. Kecenderungan pemilih pada kedua aspek ini berkaitan erat dengan upaya menjaga dan mempertahankan pelembagaan nilai-nilai dan norma-norma yang diyakini sebagai suatu entitas kolektif, urang Sunda, yang diterjemahkan dalam tindakan memilih pemimpin. Karenanya menjadi sangat penting. Hal ini cukup menjelaskan bagaimana aspek-aspek lain yang dianggap tidak berkaitan langsung dengan upaya tersebut relatif tidak penting dalam preferensi pemilih. Penelitian ini juga mengungkap, tidak setiap caleg yang mengidentifikasi diri dengan kedua aspek tersebut akan meraih suara yang dibutuhkan untuk melenggang ke Senayan. Sebab evaluasi positif ini terbentuk melalui akumulasi pengalaman panjang pemilih dalam hubungan-hubungan pertukaran sosial yang mutualis. Selain itu, sangat dipengaruhi oleh kualitas ketokohan figur caleg.