Vigilantisme diartikan sebagai sebuah tindakan main hakim sendiri yang dilakukan
untuk membela nilai yang dipercayai tanpa mempertimbangkan apakah tindakan
tersebut berbasiskan keadilan. Perilaku vigilantisme bukanlah sesuatu yang baru dalam
budaya penggemar, contohnya di kalangan fandom K-Pop yang berpusat di Twitter atau
biasa disebut dengan Stan Twitter dimana sering ditemukan adanya bentuk vigilantisme
digital, salah satunya kasus yang baru-baru ini terjadi yaitu kasus AG. Dengan
menggunakan Media Construction of Reality, penelitian ini mencoba menjelaskan
bagaimana fenomena vigilantisme muncul sebagai bentuk fanatisme penggemar
terhadap idolanya, terutama dalam lingkungan Stan Twitter K-Pop. Melalui pendekatan
kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana konstruksi media
memengaruhi nilai-nilai budaya penggemar K-Pop yang ada di Twitter, termasuk
budaya vigilantisme digital demi membela idola yang digemari. Dari 6 informan yang
diwawancarai, ditemukan bahwa perilaku vigilantisme sebenarnya merupakan sesuatu
yang tidak disukai namun dianggap wajar karena nilai-nilai budaya penggemar lain
yang sudah dikonstruksikan sebelumnya. Peran dan partisipasi dari penggemar K-Pop
lain diperlukan dalam mencegah adanya normalisasi perilaku vigilantisme digital lebih
lanjut di kalangan penggemar K-Pop.
Deskripsi Lengkap