Penelitian ini menganalisis secara kriminologis peran sosial pesantren. Objek studi
penelitian adalah Pondok Remaja Inabah Pondok Pesantren Suryalaya dikarenakan
sangat fokus terhadap proses pembinaan khusus penyintas narkotika dan pelaku
pelanggaran sosial. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peran sosial
pesantren dalam upaya perbaikan perilaku. Analisis kriminologis menunjukan bahwa
pembinaan dilakukan dengan Model 3R, Teori Pelabelan dan Containment Theory.
Model 3R meliputi (1) tahap rehabilitasi secara karantina, (2) tahap reentry berupa
transisi alamiah pasca karantina, dan (3) tahap reintegrasi dengan pembinaan di Fasilitas
Bina Lanjut. Teori pelabelan berkorelasi dengan substansi nilai saat menjalani proses
perbaikan perilaku. Anak bina dengan label pelanggar, didorong untuk melepaskan label
tersebut (delabel) menuju label baru (relabel) dengan taubat, agar ?terlahir kembali?
(rebirth) dengan citra diri yang lebih positif dan termanifestasi dalam perilaku prososial.
Containment Theory berkorelasi dengan penguatan faktor-faktor penahan diri seperti
keinginan memperoleh masa depan lebih baik dan relasi yang baik dengan keluarga
untuk mencegah anak bina melakukan perbuatan pelanggaran,. Penelitian ini dilakukan
dengan pendekatan kualitatif melalui observasi partisipan, wawancara mendalam dan
studi literatur. Manfaat penelitian ini secara akademis mengembangkan khazanah studi
mengenai analisis kriminologis pesantren dengan Model 3R, Teori Pelabelan dan
Containment Theory. Manfaat secara praktis memberikan pandangan alternatif kepada
pemangku kepentingan dalam menjalankan fungsi perbaikan perilaku.
Deskripsi Lengkap