Pengarang | Imam Sobari |
Judul | Strategi Pencegahan Radikalisme Di Pondok Pesantren Tingkat Ulya Dengan Metode Pengajaran Nilai-Nilai Pancasila |
Pembimbing/Supervisor | Dr. Mohammad Kemal Dermawan, M.Si |
Bahasa Utama | Indonesia |
Abstrak | Radikalisme merupakan sikap yang menginginkan perubahan menyeluruh dan
revolusioner dengan membalikan nilai yang ada secara drastis lewat aksi dan kekerasan.
Paham radikal telah tersebar di dunia pendidikan melalui proses Islamisasi, perekrutan,
dan jaringan yang tertutup yang dilakukan secara terorganisir. Sejak terungkapnya para
pelaku aksi bom Bali yang melibatkan alumni santri Pondok Pesantren Al-Islam di
Lamongan, pesantren kerap dikaitkan dengan terorisme dan penyebaran radikalisme.
Masuknya paham radikal salah satunya disebabkan oleh ketidakpahaman tentang ideologi
bangsa yaitu Pancasila. Saat ini masyarakat hanya terbatas pada menghapal Pancasila
namun tidak memahami dan mengamalkannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memberi rekomendasi kepada instansi terkait dan masyarakat tentang pentingnya
pendidikan Pancasila di pondok pesantren untuk mencegah radikalisme. Metode
penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dan data diperoleh dari studi dokumen dan
wawancara, kemudian data dianalisa. Hasil penelitian didapatkan bahwa penyebaran
radikalisme di pondok pesantren terjadi karena kiai dan pengurus yang radikal serta dari
media dan buku. Pentingnya pengajaran dan penanaman nilai-nilai Pancasila di pondok
pesantren berdasarkan teori asosisasi diferensial agar Pancasila dipelajari dan ditanamkan
sehingga paham radikal tidak bisa masuk, kemudian teori kontrol sosial agar nilai-nilai
Pancasila dapat terus tertanam dan terjaga, dan teori penghukuman sehingga diharapkan
mencegah terjadinya pelanggaran. |
Jenis Bahan | |
Kode Bahasa | |
Catatan Umum | |
No. Induk | 0005- 2022 /ETS KRIM Ima s |
No. Barkod | 0005- 2022 /ETS KRIM Ima s |
Kata Kunci | Strategi Pencegahan, Radikalisme, Pondok Pesantren, Pancasila |
Kota Terbit | Depok |
Tahun | 2022 |
Subjek | Radikalisme merupakan sikap yang menginginkan perubahan menyeluruh dan
revolusioner dengan membalikan nilai yang ada secara drastis lewat aksi dan kekerasan.
Paham radikal telah tersebar di dunia pendidikan melalui proses Islamisasi, perekrutan,
dan jaringan yang tertutup yang dilakukan secara terorganisir. Sejak terungkapnya para
pelaku aksi bom Bali yang melibatkan alumni santri Pondok Pesantren Al-Islam di
Lamongan, pesantren kerap dikaitkan dengan terorisme dan penyebaran radikalisme.
Masuknya paham radikal salah satunya disebabkan oleh ketidakpahaman tentang ideologi
bangsa yaitu Pancasila. Saat ini masyarakat hanya terbatas pada menghapal Pancasila
namun tidak memahami dan mengamalkannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memberi rekomendasi kepada instansi terkait dan masyarakat tentang pentingnya
pendidikan Pancasila di pondok pesantren untuk mencegah radikalisme. Metode
penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dan data diperoleh dari studi dokumen dan
wawancara, kemudian data dianalisa. Hasil penelitian didapatkan bahwa penyebaran
radikalisme di pondok pesantren terjadi karena kiai dan pengurus yang radikal serta dari
media dan buku. Pentingnya pengajaran dan penanaman nilai-nilai Pancasila di pondok
pesantren berdasarkan teori asosisasi diferensial agar Pancasila dipelajari dan ditanamkan
sehingga paham radikal tidak bisa masuk, kemudian teori kontrol sosial agar nilai-nilai
Pancasila dapat terus tertanam dan terjaga, dan teori penghukuman sehingga diharapkan
mencegah terjadinya pelanggaran. |
Tahun Buka Akses | |
Catatan Bibliografi | |
Penerbit | Fisip |
Pemilik | JKUNIDFISIP |
Pembatasan Akses | |
Lokasi | MBRC |
Catatan Disertasi | |
Akses dan Lokasi Elektronik | |
Sumber Koleksi | |
Deskripsi Fisik | |
Catatan Bahasa | |
No. Panggil | 0005- 2022 /ETS KRIM Ima s |
Deskripsi Lengkap