Deskripsi Lengkap

Tesis
No. Panggil 0013-2022 /ETS KRIM -Rag p
Judul Pengaruh Tingkat Penggunaan Teknik Netralisasi terhadap Tingkat Pelanggaran Lalu Lintas Pengendara Sepeda Motor di Wilayah DKI Jakarta
Pengarang Raga Jiwanda
Penerbit dan Distribusi 2022
Subjek Pelanggaran lalu lintas melawan arah, melanggar lampu lalu lintas, dan melebihi batas
kecepatan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas dan dapat
mengancam keselamatan orang lain maupun dirisendiri. Berdasarkan penelitian sebelumnya,
penulis melihat adanya penggunaan teknik netralisasi oleh pelaku pelanggaran berdasarkan
alasan pelaku ketika melanggar aturan lalu lintas. Selain itu, penelitian sebelumnya juga
menunjukkan bahwa perbedaan jenis kelamin dan usia individu dapat memperkuat atau
memperlemah perilaku berkendara berisiko ataupun tingkat pelanggaran lalu lintas, sehingga
ada tendensi bahwa jenis kelamin dan usia individu dapat memoderasi atau memengaruhi
kuat atau lemahnya pengaruh tingkat penggunaan teknik netralisasi terhadap tingkat
pelanggaran lalu lintas. Penelitian ini bermaksud untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat
penggunaan teknik netralisasi Sykes & Matza (1957) terhadap tingkat pelanggaran lalu lintas
yang terdiri dari perilaku berkendara berisiko yaitu melawan arah, melanggar lampu lalu
lintas dan melebihi batas kecepatan di kalangan pengendara sepeda motor wilayah DKI
Jakarta, serta menguji bagaimana peran jenis kelamin dan usia pengendara sepeda motor
sebagai variabel moderasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan
menjadikan kuesioner sebagai metode pengumpulan data. Proses analisa dilakukan dengan
melakukan uji tabulasi silang, uji korelasi, uji regresi dan uji regresi sub-group. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengendara sepeda motor yang menggunakan teknik
netralisasi memiliki pengaruh terhadap tingkat pelanggaran lalu lintas dengan kekuatan
hubungan sangat kuat (r: 0,802). Kemudian, semakin tinggi tingkat penggunaan teknik
netralisasi maka semakin tinggi juga tingkat pelanggaran lalu lintas. Teknik netralisasi
condemnation of the condemner memiliki hubungan paling kuat terhadap tingkat
pelanggaran lalu lintas dibandingkan teknik lainnya, sedangkan melawan arah menjadi
pelanggaran yang berhubungan paling kuat terhadap penggunaan teknik netralisasi
dibandingkan pelanggaran lainnya. Jenis kelamin pengendara sepeda motor tidak dapat
memoderasi pengaruh tingkat penggunaan teknik netralisasi terhadap tingkat pelanggaran
lalu lintas, sedangkan usia pengendara sepeda motor dapat memoderasi.
Kata Kunci Pelanggaran Lalu Lintas, Pengendara Sepeda Motor, Perilaku Berkendara Berisiko, Teknik Netralisasi
Lokasi MBRC
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0013-2022 /ETS KRIM -Rag p 0013-2022 /ETS KRIM -Rag p TERSEDIA
File Digital
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 78158
Sampul
Abstrak
Pelanggaran lalu lintas melawan arah, melanggar lampu lalu lintas, dan melebihi batas kecepatan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas dan dapat mengancam keselamatan orang lain maupun dirisendiri. Berdasarkan penelitian sebelumnya, penulis melihat adanya penggunaan teknik netralisasi oleh pelaku pelanggaran berdasarkan alasan pelaku ketika melanggar aturan lalu lintas. Selain itu, penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa perbedaan jenis kelamin dan usia individu dapat memperkuat atau memperlemah perilaku berkendara berisiko ataupun tingkat pelanggaran lalu lintas, sehingga ada tendensi bahwa jenis kelamin dan usia individu dapat memoderasi atau memengaruhi kuat atau lemahnya pengaruh tingkat penggunaan teknik netralisasi terhadap tingkat pelanggaran lalu lintas. Penelitian ini bermaksud untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat penggunaan teknik netralisasi Sykes & Matza (1957) terhadap tingkat pelanggaran lalu lintas yang terdiri dari perilaku berkendara berisiko yaitu melawan arah, melanggar lampu lalu lintas dan melebihi batas kecepatan di kalangan pengendara sepeda motor wilayah DKI Jakarta, serta menguji bagaimana peran jenis kelamin dan usia pengendara sepeda motor sebagai variabel moderasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menjadikan kuesioner sebagai metode pengumpulan data. Proses analisa dilakukan dengan melakukan uji tabulasi silang, uji korelasi, uji regresi dan uji regresi sub-group. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendara sepeda motor yang menggunakan teknik netralisasi memiliki pengaruh terhadap tingkat pelanggaran lalu lintas dengan kekuatan hubungan sangat kuat (r: 0,802). Kemudian, semakin tinggi tingkat penggunaan teknik netralisasi maka semakin tinggi juga tingkat pelanggaran lalu lintas. Teknik netralisasi condemnation of the condemner memiliki hubungan paling kuat terhadap tingkat pelanggaran lalu lintas dibandingkan teknik lainnya, sedangkan melawan arah menjadi pelanggaran yang berhubungan paling kuat terhadap penggunaan teknik netralisasi dibandingkan pelanggaran lainnya. Jenis kelamin pengendara sepeda motor tidak dapat memoderasi pengaruh tingkat penggunaan teknik netralisasi terhadap tingkat pelanggaran lalu lintas, sedangkan usia pengendara sepeda motor dapat memoderasi.