Dalam asumsi umum dan beberapa studi, kelompok muda perkotaan digambarkan dengan
sifat ingin bebas, memberontak, dan tidak ingin diatur. Asumsi yang juga sering muncul
adalah kelompok muda perkotaan cenderung lebih sekuler dan tidak aktif dalam praktik
kesalehan atau keagamaan. Penelitian ini akan menjelaskan bagaimana kelompok muda
perkotaan melakukan usaha membangun kesalehan mereka. Penelitian dilakukan pada
kelompok Naposobulung HKBP Srengseng Sawah yang merupakan bagian kelompok
muda gereja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan etnografi
yang mencakup observasi partisipan dan wawancara mendalam untuk menjelaskan usaha
Naposobulung HKBP Srengseng Sawah dalam membangun dan menjaga kesalehan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat berbagai kegiatan yang diadakan oleh
kelompok ini untuk membangun kesalehan, kegiatan tersebut dikelompokkan menjadi
kegiatan ibadah, rekreasional dan pelayanan. Praktik atau kegiatan tersebut dilihat
sebagai usaha pemenuhan kebutuhan kekristenan dan persekutuan dengan saudara seiman
dalam usaha membangun kesalehan. Naposobulung HKBP Srengseng Sawah juga
melakukan negosiasi kesalehan terhadap berbagai pengaruh eksternal.
Deskripsi Lengkap