Tesis ini membahas mengenai prolonged happiness sebagai bentuk coping mechanism yang
dilakukan oleh anak dari kelaurga yang mengalami perceraian. Perceraian menyebabkan
adanya perubahan tidak hanya dalam dinamika keluarga, melainkan dalam relasi
antarorangtua maupun orangtua dan anak. Selain itu perceraian juga menimbulkan tekanan-
tekanan yang hadir dalam relasi anak baik dengan orangtua maupun dengan lingkungan
sekitarnya. Penelitian yang menggunakan metode autoetnografi ini melihat bahwa prolonged
happiness yang mementingkan kesejahteraan anak dari keluarga yang mengalami perceraian
orangtua dapat bertahan dari perubahan dan tekanan yang ada. Pada saat yang sama,
pemusatan fokus pada kesejahteraan anak juga mengizinkan keagenan anak untuk berperan
dalam melakukan prolonged happiness. Kebahagiaan dan keagenan anak menjadi sumber
daya sekaligus tujuan yang hendak dicapai dalam melakukan prolonged happiness dan
menghadapi tekanan-tekanan emosional ada anak.
Deskripsi Lengkap