Pandemi Covid-19 membuat sektor pariwisata Indonesia melemah. Hal ini kemudian
memberikan pengaruh besar terhadap keadaan perekonomian Indonesia, mengingat sektor pariwisata
adalah sumber kontribusi devisa terbesar kedua bagi Indonesia. Oleh sebab itu, sebagai kementerian
yang membidangi urusan kepariwisataan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf) Republik Indonesia, melakukan kampanye Marketing Public Relations (MPR)
sebagai upaya untuk menjaga keinginan masyarakat Indonesia untuk berwisata di pariwisata lokal.
Kampanye MPR yang dilakukan oleh Kemenparekraf tersebut adalah kampanye online
#DiIndonesiaAja yang berbasis di media sosial Instagram. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui
analisis kampanye Marketing Public Relations #DiIndonesiaAja. Hasil analisis menunjukkan bahwa
dari tiga strategi MPR, yaitu Push, Pull, dan Pass, hanya strategi MPR Pull yang mendominasi pada
implementasinya. Sedangkan dari teori Muges dan Jeffrey sudah ditemukan kesesuaian. Kegiatan yang
dilakukan Kemenparekraf pada strategi Pull adalah publikasi digital melalui media sosial instagram
dalam hal mempromosikan wisata lokal. Berbagai strategi dan tools yang digunakan oleh
Kemenparekraf dapat dikatakan efektif dalam memasarkan wisata lokal dan sesuai dengan identitas
khalayaknya.
Deskripsi Lengkap