Biaya operasional jurnalisme yang tak lagi dapat mengandalkan pendapatan dari iklan,
akhirnya turut mendorong berbagai pengelola media digital di dunia, termasuk di
Indonesia, untuk melahirkan keran pendapatan baru, yaitu sistem berlangganan.
Tantangan dari implementasi sistem berlangganan adalah kesediaan khalayak dalam
mengeluarkan uangnya untuk mengakses berita digital, terlebih di era internet ketika
khalayak telah terbiasa mengonsumsi berita secara gratis. Penelitian ini bertujuan
mengetahui sejauh mana pengaruh kepuasan, intensitas penggunaan media, dan
sosiodemografi pengguna terhadap kesediaan khalayak untuk berlangganan media digital
berbayar. Penelitian ini menggunakan metode survei terhadap 160 responden generasi
milenial di Jakarta yang telah berlangganan media digital selama setidaknya satu bulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosiodemografi pengguna dan intensitas
penggunaan media memiliki pengaruh signifikan terhadap kesediaan khalayak untuk
berlangganan media digital berbayar, sedangkan kepuasan menjadi faktor yang kurang
signifikan. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa meskipun memberikan kepuasan
kepada khalayak, namun keberadaan media digital berbayar tidak menggantikan
kebutuhan khalayak terhadap media digital gratis. Penulis menyarankan adanya
penelitian lanjutan untuk mencari tahu faktor lainnya yang berpengaruh terhadap
kesediaan khalayak untuk berlangganan media digital, demi menganalisis sejauh mana
prospek model bisnis ini bagi media digital Indonesia di masa depan.
Deskripsi Lengkap