Konsep gender dipahami sebagai suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki dan
perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Di mana digambarkan
bahwa laki-laki merupakan seorang yang diunggulkan, peran yang lebih menentukan
dalam berbagai proses sosial dan memiliki kekuasaan yang lebih besar daripada kaum
perempuan. Berbagai polemik ketimpangan gender masih umum terjadi. Perempuan
masih terbelenggu budaya dan norma yang lebih menempatkan mereka pada pekerjaan
domestik dibanding pekerjaan di sektor publik. Karena itulah banyak pekerja
perempuan yang mencoba untuk melakukan pekerjaan yang umumnya dilakukan oleh
pekerja laki-laki seperti pada perusahaan yang bergerak di bidang teknik. Beberapa
perusahaan mungkin dikatakan tidak anti terhadap pekerja perempuan, meskipun
kenyataannya masih ada beberapa perusahaan yang belum berani menempatkan
perempuan dalam pekerjaan operasional teknik. Dalam memahami hubungan tersebut,
peneliti melakukan pengamatan terhadap para pekerja operasional teknik bergender
perempuan di PT Telkom Akses Jakarta Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi stereotip gender di dalam suatu organisasi, dengan menggunakan
bingkai studi kasus diharapkan di samping isu gender, ditekankan bahwa kondisi
ekonomi, ras, dan orientasi seksual adalah tambahan identitas budaya yang dapat
membawa seseorang di antara masyarakat atau justru mengucilkan mereka dari
lingkungannya. Peneliti mendapati peran perempuan dalam pekerjaan opersional teknik
tidak hanya sekedar pelengkap, tapi juga menjadi peran penting di dalam sebuah
perusahaan.
Deskripsi Lengkap