Penelitian ini fokus pada pemberitaan kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) yang melibatkan seorang pegawai laki-laki dan diduga sudah
terjadi sejak belasan tahun lalu, namun baru terungkap di media daring. Banyak masyarakat
dan praktisi Indonesia yang terkejut dan kecewa karena pelecehan tersebut terjadi di
lingkungan profesional pada sebuah lembaga negara Indonesia. Dengan mengetahui bahwa
media daring memiliki kemampuan untuk mempengaruhi opini publik melalui berita, tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menganalisis framing berita yang dimuat oleh Kompas.com
dan Detik.com seputar pelecehan seksual KPI. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif konstruktivis dengan menggunakan metode analisis framing model Gamson dan
Modigliani. Unit observasi penelitian ini adalah liputan berita pelecehan seksual di lingkungan
KPI di Kompas.com dan Detik.com pada periode 1 September ? 12 Oktober 2021. Temuan
peneliti menunjukkan bahwa Kompas.com menyajikan framing yang lebih menunjukkan
empati terhadap korban dan membawa perhatian bahwa korban harus diberikan keadilan
hukum atau bantuan untuk pemulihan mental. Sementara itu, Detik.com menggambarkan
framing bahwa baik korban maupun pelaku sama-sama dirugikan dan membutuhkan bantuan,
dan menekankan bahwa keduanya harus diberikan bantuan untuk diri mereka sendiri dan
keluarga mereka agar dapat pulih sepenuhnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
melengkapi khasanah kajian komunikasi, khususnya yang menganalisis framing liputan berita
media daring terkait pelecehan seksual yang melibatkan korban laki-laki.
Deskripsi Lengkap