Pusat Informasi Dan Humas Depbudpar menyelenggarakan beberapa
program pemulihan citra pariwisata Indonesia yang terpuruk akibat rangkaian
permasalahan nasional seperti krisis ekonomi, isu terorisme, wabah penyakit dan
bencana alam, antara lain dengan program Media Familirization Trip (MFT) yang
merupakan sebuah program media relations. Penyelenggaraan program
pemerintah seringkali diragukan efektifitasnya oleh masyarakat karena dianggap
tidak memiliki objektif yang spesifik disertai sistem pengukuran yang kurang
sistematis. Padahal sebagai instansi pemerintah, transparansi dan akuntabilitas
setiap kegiatan institusi merupakan hal penting sebagai tututan Good Governance.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi program MFT 2007 dengan
mengunakan metode pada Model Evaluasi PII Model. Paradigma penelitian ini
adalah postpositivist dengan jenis penelitian evaluatif yang menggunakan
pendekatan kualitatif yang didukung data-data statistik kuantitatif. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan didukung
oleh survey kuisioner dengan sampel sebanyak 32 orang. Pada tahap preparation
penetapan objektif masih belum spesifik sehingga menyulitkan untuk pengukuran.
Pada tahap implementation, penyampaian informasi yang berisi pesan yang ingin
disampaikan oleh program MFT 2007, kurang dapat dimengerti oleh para peserta
program yang disebabkan oleh kurang terampilnya SDM di lingkungan kerja
Humas Depbudpar dari segi kualitas komunikasi dan pengetahuan kehumasan.
Sedangkan pada tahap impact, evaluasi pencapaian masih sangat kurang karena
hanya dilakukan melalui diskusi pasca kegiatan tanpa menggunakan sistem
pengukuran yang sistematis. Hal ini juga didukung oleh penetapan objektif
program yang kurang spesifik. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini
adalah, Debudpar sebenarnya sudah menyadari pentingnya peran humas dan
jalinan hubungan baik dengan media massa dengan penyelenggraan program MFT
2007. Akan tetapi, hal tersebut harus tetap didukung pula dengan manajemen
humas yang kredibel dan profesional agar setiap pelaksanaan kegiatannya mampu
memberikan dampak yang positif dan signifkan bagi masyarakat. Rekomendasi
yang dapat disampaikan pada penelitian ini antara lain terkait dengan perubahan
posisi humas pada struktur organisasi menjadi lebih strategis, penyusunan objektif
program yang lebih spesifik dan terukur, perubahan sistem perekrutan calon
petugas humas menjadi lebih profesional dan penggunaan metode-metode
pengukuran pencapaian hasil yang lebih sistematis.
Deskripsi Lengkap