Pandemi Covid-19 mengakibatkan dampak yang cukup meluas ke berbagai sektor
kehidupan, salah satunya adalah sektor pendidikan. Sektor pendidikan terpaksa
mengubah mekanisme kegiatan belajar mengajar yang semula dipusatkan di sekolah
berkenaan dengan penerapan kebijakan PSBB dan PPKM yang diberlakukan oleh
pemerintah. Perubahan mekanisme belajar ini tidak hanya terjadi sekali saja, tetapi dua
kali, yakni pembelajaran daring dan pembelajaran tatap muka terbatas. Hal ini membuat
siswa sebagai aktor utama di dalam pendidikan itu sendiri mau tidak mau menyesuaikan
diri terhadap dinamika perubahan yang terjadi, walaupun pada akhirnya menimbulkan
kondisi-kondisi yang membuat mereka rentan, seperti tingginya tingkat stres, minimnya
interaksi dengan dunia luar, hingga kurang maksimalnya materi pembelajaran yang
ditangkap. Penelitian ini mencoba untuk melihat dan memahami perubahan yang terjadi
di dalam proses pembelajaran dan resiliensi siswa kelas 12 SMA dalam mengatasi
permasalahan yang mereka hadapi. Penelitian in menggunakan metode kualitatif yang
mencakup wawancara mendalam secara daring dan luring, serta kajian pustaka. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa setidaknya resiliensi yang diterapkan siswa kelas 12 SMA
tidak terlepas dari coping mechanism, keluarga sebagai supporting system, dan interaksi
dengan teman.
Deskripsi Lengkap