Ciu Bekonang adalah minuman beralkohol tradisional yang memiliki kaitan erat dengan
desa Bekonang. Ciu merupakan arak tradisional yang telah ada lebih dari seabad
melekat dalam setiap aspek masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana perkembangan Ciu Bekonang dari masa ke masa, baik sebagai komoditas
ekonomi maupun sebagai produk budaya, terutama dalam kaitannya dengan budaya
minum di Sukoharjo. Penulis menggunakan metode penelitian studi pustaka berbasis
anotasi bibliografi dengan melakukan telaah dari data-data sekunder yang membahas
Ciu Bekonang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam perkembangannya sejak
zaman kolonial hingga sekarang, selalu ada upaya dari otoritas untuk melakukan
pengaturan terhadap ciu. Pengaturan ini antara lain dilatari oleh anggapan bahwa Ciu
Bekonang adalah minuman keras dan produk ?gelap?. Kendati demikian, penelitian ini
menunjukkan bahwa Ciu Bekonang tetap bertahan dan dipertahankan oleh para
pengrajin dan peminum. Fenomena pemertahanan produksi dan budaya minum ciu yang
ada di Sukoharjo dan sekitarnya ini tidak hanya menjadi bentuk ekspresi identitas
kultural, namun juga menjadi praktik dimana identitas sosial secara aktif dikonstruksi,
diwujudkan, dan ditransformasikan oleh pembuatnya dan peminumnya.
Deskripsi Lengkap