Tulisan ini mengkaji konstruksi diskriminasi dalam bentuk othereness antara pembuat
aplikasi dengan penyandang disabilitas tunanetra. Selain itu tulisan ini membahas bagaimana
tunanetra menghadapi minimnya digital accessibility di Indonesia. Penelitian etnografi ini
berusaha untuk melihat bagaimana pembuat aplikasi dengan kepentingannya,
meninggalkan digital accessibility dalam product development yang mereka lakukan dan
bagaimana tunanetra berimprovisasi dan menkreasikan adaptasi mereka sebisa
mungkin untuk tetap menggunakan produk digital yang mereka butuhkan.
Tunanetra menkreasikan microactivist affordances dengan infrastruktur material yang ada,
sementara jika gagal, orang lain akan datang membantu dengan menkreasikan people as
affordances.
Deskripsi Lengkap