Penelitian ini membahas mengenai peran Pendamping PKH sebagai community worker
dalam mendorong graduasi Keluarga Penerima Manfaat pada masa pandemi di
Kecamatan Cimanggis Kota Depok, serta faktor pendukung dan kendalanya. Penelitian
ini didasari karena jumlah KPM yang tergraduasi sejahtera mandiri pada Kecamatan
Cimanggis menjadi yang tertinggi di Kota Depok. Pendekatan yang digunakan pada
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi deskriptif.
Dalam pemilihan informan, peneliti menggunakan teknik pemilihan purposive sampling
di mana informan yang dipilih didasarkan pada kriteria tertentu. Informan pada
penelitian ini adalah Pendamping PKH Kecamatan Cimanggis, Koordinator Pelaksana
PKH, KPM dampingan graduasi, dan KPM dampingan belum graduasi. Adapun jumlah
informan yang diteliti adalah 6 orang. Selanjutnya, pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan studi dokumen dan wawancara mendalam. Setelah pengumpulan data,
proses kategorisasi dilakukan dalam rangka melakukan analisis pada data, proses
tersebut diantaranya berupa open coding, axial coding, dan selective coding. Hasil dari
penelitian ini menggambarkan berbagai peran yang dilakukan oleh Pendamping PKH
Kecamatan Cimanggis untuk mengatasi kemiskinan struktural yang dialami oleh KPM
dengan mendorong untuk graduasi. Penelitian ini menemukan bahwa Pendamping PKH
melakukan 4 perannya sebagai community worker yaitu peran fasilitatif, peran edukasi,
peran representatif, dan peran teknis. Namun, peneliti tidak menemukan salah satu
peran spesifik dalam peran fasilitatif yaitu, konfrontasi. Selain itu, pendamping PKH
dalam upayanya mendorong graduasi KPM terdapat beberapa faktor pendukung dan
kendala. Faktor pendukung yang peneliti temukan antara lain: pendekatan yang efektif,
kedekatan dengan aparat setempat, potensi dalam diri KPM, kesadaran KPM dan
perekonomian KPM yang membaik. Kendala yang dialami pendamping berasal dari diri
pendamping, internal kelompok KPM, dan eksternal kelompok KPM. Kendala dalam
diri pendamping terjadi karena minimnya akses yang dimiliki untuk membantu KPM.
Kendala yang berasal dari internal kelompok KPM karena agenda politik yang membuat
kelompok KPM terpecah karena perbedaan politik. Kendala yang berasal dari eksternal
kelompok KPM karena adanya tekanan politik dari luar kelompok sehingga kesulitan
untuk menggraduasi KPM.
Deskripsi Lengkap