Penelitian ini mengenai gambaran pemberdayaan penyandang disabilitas melalui
program pelatihan vokasional Yayasan Menembus Batas yang dibahas berdasarkan
disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penyandang Disabilitas di Indonesia masih
mengalami tingkat kemiskinan yang tinggi, karena masih adanya diskriminasi pada
penyandang disabilitas di pasar tenaga kerja. Fenomena itu menunjukan perlunya
pemberian layanan yang berkelanjutan dan memberdayakan penyandang
disabilitas. Salah satu layanan yang dapat dilakukan adalah pemberian pelatihan
vokasional guna meningkatkan keterampilan dan kemampuan individu penyandang
disabilitas. Diperlukan juga pelatihan vokasional yang sesuai dengan kebutuhan
penyandang disabilitas dalam memasuki pasar tenaga kerja dan meningkatkan
keberfungsian sosial serta kemandirian individu penyandang disabilitas. Urgensi
penelitian ini adalah untuk mengungkapkan pengembangan layanan bantuan
pelatihan vokasional yang sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas untuk
bersaing di pasar tenaga kerja. Mengingat masih ada pelatihan vokasional dari panti
atau yayasan di Indonesia yang tidak sesuai dengan pasar tenaga kerja. Yayasan
Menembus Batas merupakan perusahaan sosial yang diinisiasikan berdasarkan
pengalaman secara langsung pendirinya yang penyandang disabilitas tuli yaitu
Angkie Yudistia dalam bersaing di pasar tenaga kerja. Oleh karena itu tujuan
penelitian ini untuk menjelaskan potensi yayasan dalam pengembangan program
pelatihan vokasional dan menjelaskan faktor pendukung dan penghambat dalam
proses pelatihan vokasional di Yayasan Menembus Batas. Penelitian ini dilakukan
secara kualitatif dengan jenis penelitian studi deskriptif. Pengumpulan data
dilakukan dari bulan Februari 2022 hingga November 2022 dengan metode
wawancara kepada 8 orang informan yang dipilih dengan teknik purposive
sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Yayasan Menembus Batas
melakukan pengembangan pelatihan vokasional dengan memaksimalkan potensi
yayasan yaitu dengan adanya penggunaan teknologi, asesmen kebutuhan peserta
dan pengguna manfaat serta meningkatkan motivasi peserta melalui pemberian
materi, modul dan pendekatan secara personal kepada komunitas penyandang
disabilitas. Faktor penghambat terdiri dari kurangnya motivasi penyandang
disabilitas dalam mengikuti pelatihan dan kekurangan juru bahasa dalam proses
kegiatan. Namun, Yayasan Menembus Batas memiliki potensi dalam proses
pelatihan sebagai faktor pendukung yaitu adanya penjalinan kerjasama perusahaan
yang luas, pemberian pelatihan vokasional yang sesuai dengan kebutuhan pasar
tenaga kerja dan sesuai dengan perkembangan zaman berbasis digital. Selain itu,
sebagai pengembangan, Yayasan melakukan survey kebutuhan kepada pengguna
manfaat dan peserta pelatihan sehingga pelatihan yang diberikan relevan dan sesuai
dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
viii Universitas Indonesia
memberikan kontribusi untuk pengembangan Ilmu Kesejahteraan Sosial pada mata
kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia mengenai upaya pengembangan
program layanan pada program pelatihan vokasional untuk meningkatkan
kompetensi sosial penyandang disabilitas dalam pasar tenaga kerja.
Deskripsi Lengkap