Deskripsi Lengkap

Skripsi
No. Panggil : 0014-2009/ESK- KOM Kat a
Judul : Analisis Fungsi dan Peran Humas Organisasi Non Profit dalam Menyikapi Benturan Budaya (Studi Kasus Yayasan Sosial Teratai Kasih)
Pengarang : F. Katerina Rumambi
Strata :
Pembimbing :
Fakultas :
Tahun : 2009
Open/Membership :
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0014-2009/ESK- KOM Kat a 0014-2009/ESK- KOM Kat a TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 79066
Sampul
Abstrak
Penelitian ini ingin melihat gambaran masalah yang terjadi dalam suatu organisasi non profit asing sebagai akibat dari perbedaan budaya dari Waterlelie Fonds The Netherlands sebagai organisasi pusat dengan Yayasan Teratai Kasih sebagai organisasi cabang serta bagaimana peran dan fungsi Public Relations organisasi cabang dalam menyikapi potensi konflik akibat benturan budaya tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Unit pengamatan adalah Yayasan Sosial Teratai Kasih dengan fokus penelitian ditekankan pada fungsi dan peran humas organisasi non profit dalam menyikapi benturan budaya di yayasan ini. Pengumpulan data dilakukan dengan indepth interview, pengamatan berperan serta, dan studi literatur. Informan berjumlah 5 orang, terdiri dari: 2 orang dari Dewan Ketua, 1 orang dari Dewan Ketua yang membawahi Divisi Humas, 1 orang Koordinator Humas, dan 1 orang sukarelawan (volunteer). Teknik analisis data menggunakan analisis tematik. Sedangkan untuk interpretasi data menggunakan cara hermenutis empiris. Untuk keperluan pemeriksaan keabsahan data, penelitian ini menggunakan kriteria derajat kepercayaan (credibility) dengan teknik pemeriksaan member check. Temuan penelitian menggambarkan bahwa dalam tubuh yayasan terdapat perbedaan budaya dalam tubuh yayasan baik antar pengurus Yayasan Teratai Kasih dan dengan Waterlelie Fonds sebagai yayasan induk di Belanda yang tercermin dari perbedaan cara pandang, ritme kerja, etos kerja, birokrasi, kesulitan berkomunikasi dan kesulitan penerapan kebijakan sehingga menimbulkan benturan budaya yang berdampak pada kegiatan operasional yayasan.