Penelitian ini berkenaan dengan konstruksi realitas reformasi politikTNI
dalam media massa, studi teks pemberitaan reformasi politikTNI di surat kabar
Kompas. Penelitian ini mengetengahkan sebuah kajian mengenai realitas dalam
konteks teori konstruksi sosial realitas sebagai sebuah proses dialektis antara
realitas objektif dengan realitas subjektif. Proses dialektis paling utama terdiri dari
tiga tataran, yaitu tataran eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Selanjutnya,
melalui metode kualitatif, kajian dalam penelitian ini akan dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis wacana.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa konstruksi realitas reformasi politik
TNI merupakan konstruksi yang dibentuk oleh para pelaku politik. Realitas ini
kemudian direkonstruksi oleh media dan menjadi realitas media. Dalam
mengonstruksi realitas reformasi politik TNI, media tidak dapat melepaskan diri
dari kekuatan eksternal dan internal. Dalam konstruksi realitas ini, ditambahkan
sejumlah ciri bahwa TNI merupakan sosok yang menghambat perubahan ke arah
yang lebih baik.
Konstruksi sosial realitas reformasi TNI merupakan realitas politik di Indonesia.
Dengan demikian kasus realitas reformasi politik TNI dalam media merupakan
sebuah arena dari berbagai ide dan keyakinan yang secara sistematik berkaitan
dengan kondisi aktual dan material di masyarakat. Dengan demikian media dapat
muncul sebagai salah satu aparatus pengganti yang berkaitan erat dengan model
yang didefinisikan oleh ideologi dominan.
Temuan penelitian ini memerlihatkan bahwa realitas reformasi politikTNI baik yang
dikonstruksi oleh para pelaku politik maupun media massa, bersumber pada
sebuah keyakinan yang merupakan hasil interaksi para pelaku sosial dan
merupakan sebuah proposisi yang tak terbantahkan. Temuan penelitian ini juga
menunjukkan bahwa kapitalisme merupakan ideologi dominan yang berdiri
bersembunyi di balik teks reformasi.
Secara teoritik, implikasi penelitian ini yaitu reformasi politik TNI berasal
dari gagasan yang tergolong sebagai proposisi yang tak terbantahkan (incorrigible
propotition). Gagasan tersebut kemudian disebarkan melalui interaksi sosial. Pada
tahapan inilah eksternalisasi reformasi politik TNI terjadi. Pada tahapan objektivasi,
realitas reformasi ini lalu dikonstruksi secara subjektif oleh media dan berfungsi
sebagai informasi. Pada tahapan internalisasi, konstruksi realitas reformasi politik
TNI yang bersifat stereotip itu dapat menimbulkan makna konotatif dalam benak
khalayak.
Deskripsi Lengkap