Penelitian skripsi ini tentang pemberdayaan penyandang disabilitas melalui program
Beasiswa membatik oleh Rumah Batik PalBatu yang dibahas dari disiplin ilmu
Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keyakinan bahwa penyandang
disabilitas berpotensi sama untuk menjadi anggota masyarakat yang produktif. Namun
realitanya, penyandang disabilitas sering dihadapkan pada ketidakberdayaan karena
berbagai hambatan dalam mengakses layanan umum, seperti akses dalam layanan
pendidikan, kesehatan maupun dalam hal ketenagakerjaan dibanding anggota
masyarakat non-disabilitas. Urgensi penelitian ini adalah mengungkapkan aktivitas
pemberdayaan bagi penyandang disabilitas yang dilakukan Rumah Batik PalBatu
melalui program beasiswa membatik memampukan pesertanya berkarya dan mandiri.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif. Pengumpulan
data dilakukan sejak Agustus 2022 sampai November 2022 melalui studi dokumen,
observasi, dan wawancara mendalam dengan total 6 (enam) informan yang dipilih
melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa program
beasiswa membatik adalah pemberian kesempatan belajar secara gratis dan berkarya di
bidang batik bagi penyandang disabilitas, yang semula dinamakan sedekah batik.
Program ini dimaksudkan Rumah Batik PalBatu sebagai peretas hambatan kesempatan
akses layanan pendidikan bagi penyandang disabilitas. Pemberdayaan dilakukan
dengan strategi pendekatan direktif dimana ide dan panduan kegiatan berasal dari
Rumah Batik PalBatu sebagai community worker. Sejalan dengan perkembangan
kemampuan para penyandang disabilitas yang menjadi peserta program beasiswa
membatik, secara bertahap pemberdayaan bergerak ke arah pendekatan non-direktif
yang ditandai dengan kemampuan peserta untuk mengatur kebutuhannya akan
pengembangan diri (self-directed action). Tujuan program beasiswa membatik sejalan
dengan tujuan pemberdayaan, yaitu terciptanya (1) aksesibilitas yang lebih baik/better
accessibility, (2) pendapatan yang lebih baik/better income, dan (3) kehidupan yang
lebih baik/better living bagi penyandang disabilitas. Prinsip pemberdayaan program
beasiswa membatik bagi penyandang disabilitas adalah dengan mengaplikasikan
prinsip kesetaraan, prinsip kemandirian, dan prinsip berkesinambungan bagi
penyandang disabilitas. Terungkap pula adanya faktor pendukung pelaksanaan program
beasiswa membatik berupa tiga modal yaitu modal fisik (physical capital) berupa
infrastruktur dasar seperti peralatan produksi maupun sarana yang dapat membantu
proses pelaksanaan pemberdayaan, modal manusia (human capital) berupa kondisi
keahlian community worker, dan modal sosial (social capital) yang meliputi jaringan
kekerabatan dan budaya, serta keanggotaan dalam kelompok, rasa saling percaya, dan
tradisi yang mendukung. Sedangkan, faktor penghambatnya berupa keterbatasan yang
dimiliki masing-masing peserta beasiswa membatik.
Deskripsi Lengkap