Karena meningkatnya kekhawatiran tentang dampak ekologis dan sosial yang berbahaya dari industri fashion,
fashion berkelanjutan mengangkat perhatian sebagai model yang mempertimbangkan aspek etika, ekologi, dan
sosial. Dengan elektronik dari mulut ke mulut (eWOM) sebagai alat yang ampuh untuk menyebarkan informasi
di media sosial, makalah ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara eWOM dan fashion berkelanjutan
melalui media sosial. Juga, mengeksplorasi hubungan antara sikap yang dibentuk oleh eWOM dan perilaku
pembelian terhadap konsumsi mode berkelanjutan. Menggunakan tinjauan literatur, temuan menunjukkan
bahwa eWOM memediasi sikap pelanggan terhadap mode berkelanjutan, namun, sikap ini tidak diterjemahkan
ke perilaku yang sesuai karena kesenjangan sikap-perilaku. Tidak ada kesimpulan yang ditemukan mengapa
kesenjangan sikap-perilaku ini terjadi karena penelitian sebelumnya percaya bahwa sikap positif mengarah pada
perilaku positif. Makalah ini menemukan bahwa pelanggan fashion berkelanjutan memiliki karakteristik
psikologis yang berbeda dan oleh karena itu peneliti harus mengelompokkan mereka untuk mendapatkan studi
menyeluruh tentang pemahaman perilaku mereka. Segmentasi pelanggan pada keberlanjutan menghasilkan hasil
yang berbeda. Keterbatasan dalam penulisan ini adalah pengumpulan datanya mengandalkan data sekunder,
disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan dual metode pengumpulan data dari sumber primer
dan sekunder untuk mendapatkan studi yang lebih kaya.
Deskripsi Lengkap