Kasus pidana Rachel Vennya terkait masalah kabur dari kewajiban karantina di masa pandemi COVID-19
memengaruhi citra dan nama baiknya sebagai seorang selebriti Instagram (selebgram). Untuk mengupayakan
perbaikan citra, Rachel melakukan presentasi diri di media sosial. Presentasi diri merupakan suatu tindakan di
mana seseorang mengelola suatu kesan tertentu yang ingin ditampilkan di depan orang lain dengan harapan dapat
membangun pemahaman atau citra diri sesuai harapannya. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif
atas konten-konten relevan yang menunjukkan kehadiran diri Rachel Vennya di media sosial berupa Instagram
dan Youtube. Kemudian, konten tersebut dianalisis menggunakan taktik presentasi diri yang dikemukakan oleh
Lee, Quigley, Nesler, Corbett, & Tedeschi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rachel Vennya melakukan lima
taktik presentasi diri di media sosial. Secara defensif, Rachel melakukan taktik apology dan taktik disclaimer,
sedangkan secara asertif, ia melakukan taktik supplication, exemplification dan ingratiation. Taktik yang paling
sering digunakan adalah taktik ingratiation. Hal tersebut dilakukan dengan menampilkan sisi baik Rachel sebagai
seorang Ibu, gaya parenting dan kesan sebagai panutan yang belajar dari kesalahan.
Deskripsi Lengkap