Divestasi lembaga keuangan khusunya perbankan marak terjadi di Indonesia
dalam kurun waktu terakhir. Tercatat beberapa bank di Indonesia telah melakukan
divestasi. Dari sisi investasi, divestasi memberikan keuntungan bagi pemerintah,
namun di sisi lain divestasi pada umumnya juga membawa perubahan internal
dalam perusahaan. Perusahaan yang sebelumnya baru saja mengalami perubahan
karena dilakukannya merger harus kembali dihadapkan perubahan karena adanya
divestasi.
Perubahan yang umumnya terjadi adalah perubahan budaya organisasi.
Kasus yang terjadi, proses pembentukan budaya organisasi pasca merger
terganggu dengan adanya divestasi. Perubahan tersebut kemudian mengantarkan
pada masalah baru yang mengundang tanggapan dari karyawan yaitu penolakan
sebagian karyawan terhadap kebijakan yang baru dan kecemasan akan
kelangsungan pekerjaan serta karir mereka di perusahaan. Permasalahan
komunikasi internal juga dirasakan karena beredarnya berbagai rumor negatif dan
manajemen dianggap kurang terbuka dan tanggap. Rumusan masalah penelitian:
(1) Bagaimanakah komunikasi formal dalam perubahan budaya organisasi pasca
divestasi; (2) Bagaimanakah karyawan menanggapi perubahan budaya organisasi
setelah dilakukan komunikasi formal pasca divestasi; (3) Bagaimanakah karyawan
menanggapi rumor yang beredar pasca divestasi; (4) Bagaimanakah manajemen
menanggapi rumor yang beredar pasca divestasi
Teori yang digunakan adalah teori komunikasi organisasi dari Goldhaber,
yang menyatakan bahwa komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan
pertukaran pesan-pesan dalam suatu jaringan yang memiliki hubungan saling
ketergantungan untuk menanggulangi ketidakpastian lingkungan. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui: (1) komunikasi formal dalam perubahan budaya
organisasi pasca divestasi; (2) tanggapan karyawan mengenai perubahan budaya
organisasi setelah dilakukan komunikasi formal; (3) tanggapan karyawan mengenai
rumor yang beredar pasca divestasi; (4) tanggapan manajemen menegenai rumor
yang beredar pasca divestasi
Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam
dan studi kepustakaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) komunikasi formal dalam
perubahan budaya organisasi pasca divestasi dilakukan searah dari atas ke bawah,
tidak memiliki standar baku dan tidak merata; (2) karyawan melakukan penolakan
terhadap budaya organisasi secara implisit walaupun pihak manajemen telah
melakukan komunikasi formal; (3) pihak manajemen tidak menanggapi rumor yang
beredar pasca divestasi sehingga menimbulkan ketidakpastian yang disebabkan
oleh kurangnya informasi; (4) karyawan menganggap manajemen tidak terbuka
dalam menanggapi rumor pasca divestasi sehingga mereka bergantung pada rumor
tersebut.
Sejumlah rekomendasi disampaikan untuk mengatasi permasalahan
tersebut: (1) pembuat kebijakan meningkatkan keterbukaan komunikasi dan
menampung aspirasi karaywan ; (2) standarisasi policy and procedure agar tidak
membingungkan pegawai ; (3) menumbuhkan kepercayaan antara manajemen
dengan karyawan dan karyawan terhadap manajemen ; (3) memfasilitasi perubahan
budaya organisasi dan melakukan komunikasi dengan anggota organisasi.
Deskripsi Lengkap