Deskripsi Lengkap

Tesis
No. Panggil 0028-2007/ETS- KOM Win w
Judul HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KOMUNIKASI DARI MULUT KE MULUT
Pengarang Wina Puspita Sari
Penerbit dan Distribusi 2007
Subjek Komunikasi
Kata Kunci komunikasi
Lokasi Gedung D Lantai 3 MBRC FISIP UI
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0028-2007/ETS- KOM Win w 0028-2007/ETS- KOM Win w TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 79131
Sampul
Abstrak
ABSTRAK Pembicaraan dari mulut ke mulut memiliki dampak atau efek yang lebih kuat daripada komunikasi impersonal. Informasi yang beredar pada komunikasi dari mulut ke mulut lebih dipercaya dan dianggap lebih sahih sehingga dijadikan acuan sebelum memutuskan pembelian suatu produk. Komunikasi informal ini sangat cepat menyebar, tidak hanya dikalangan internal namun juga ke pihak eksternal, misalnya kepada keluarga maupun masyarakat umum. Fenomena ini juga terjadi pada penyedia jasa pendidikan dalam hal ini Universitas Budi Luhur. Komunikasi dari mulut ke mulut merupakan salah satu dari beberapa perilaku pasca pembelian pelanggan. Berdasarkan hasil-hasil penelitian mengenai hubungan antara kualitas jasa atau pelayanan, kepuasan pelanggan dan komunikasi dari mulut ke mulut, terdapat berbagai pola hubungan. Namun pada umumnya model yang ada menunjukkan bahwa kualitas pelayanan atau jasa merupakan variabel anteseden dari variabel kepuasan pelanggan, sedangkan komunikasi dari mulut ke mulut sebagai konsekuensinya. Oleh karena itu, yang menjadi rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah ?bagaimana pengaruh kepuasan mahasiswa terhadap komunikasi dari mulut ke mulut ? .Maka, tujuan penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar pengaruh kepuasan mahasiswa terhadap komunikasi dari mulut ke mulut dan dan jika ada pengaruh, apakah pengaruh kepuasan mahasiswa ter hadap komunikasi dari mulut ke mulut ditentukan oleh kualitas pelayanan atau jasa??. Dengan dimikian dapat diketahui bagaimana sebenarnya posisi kualitas pelayanan atau jasa dalam pola hubungan diatara kepuasan dan komunikasi dari mulut ke mulut. Adapun teori-teori yang digunakan sebagai landasan berpikir adalah teori tentang komunikasi khususnya komunikasi mulut ke mulut, perilaku, sikap, kepuasan dan kualitas jasa atau pelayanan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey dimana data diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden dengan desain survey cross sectional survey. Teknik analisa data yang digunakan adalah eksplanatif dengan pendekatan positivistik. Sedangkan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik stratified random sampling, setiap populasi dalam penelitian dikelompokkan kedalam kelas fakultas yang homogen. Jumlah sampel yang terpilih adalah 376 mahasiswa dari 3746 mahasiswa sebagai populasi. Kuesioner diuji dengan menggunakan perhitungan cronbach alpha dan analisis faktor. Sedangkan metode analisa data menggunakan regresi linier berganda dan regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi diantara ketiga variabel penelitian dengan kekuatan yang berbeda-beda. Hubungan antara kepuasan mahasiswa (X) dengan komunikasi dari mulut ke mulut (Y) adalah hubungan yang paling kuat. Dan hubungan yang terjadi antara kualitas jasa atau pelayanan (Z) dengan variabel kepuasan mahasiswa (X) adalah hubungan yang cukup kuat atau sedang. Begitu pula dengan hubungan yang terjadi antara kualitas jasa atau pelayanan (Z) dengan komunikasi dari mulut ke mulut (Y). Namun, hubungan yang ketiga ini merupakan hubungan yang paling lemah diantara ketiga hubungan tadi. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengaruh kepuasan mahasiswa terhadap komunikasi dari mulut ke mulut yang dilakukan mahasiswa adalah juga yang paling besar dibandingkan dengan pengaruh kualitas jasa atau pelayanan (Z) terhadap kepuasan mahasiswa (X). Ketika kepuasan mahasiswa (X) dan kualitas jasa atau pelayanan (Z) diuji secara bersama-sama pengaruhnya terhadap komunikasi dari mulut ke mulut (Y), diperoleh hasil yang hampir sama dengan pengaruh kepuasan mahasiswa (X) terhadap komunikasi dari mulut ke mulut (Y). Sedangkan hubungan kualitas jasa atau pelayanan sangat lemah dan tidak signifikan serta pengaruh nya terhadap terjadinya komunikasi dari mulut sangat kecil. Disisi lain, hubungan dan pengaruh kepuasan (X) terhadap terjadinya komunikasi dari mulut ke mulut (Y) tetap besar dan kuat serta signifikan. Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil pengujian diatas adalah bahwa hipotesis dalam penelitian ini terbukti atau diterima. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kepuasan mahasiswa terhadap komunikasi dari mulut ke mulut dan sesuai dengan model kerangka pemikiran, variabel kualitas jasa atau pelayanan memang hanya berperan sebagai variabel anteseden yang menentukan kepuasan pelanggan. Hubungan antara variabel-variabel pokok yakni kepuasan mahasiswa dan komunikasi dari mulut ke mulut tidak terpengaruh. Hasil ini menjadi implikasi penelitian secara teori bahwa benar kualitas pelayanan atau jasa merupakan anteseden dari kepuasan pelanggan sedangkan komunikasi dari mulut ke mulut adalah konsekuensi dari kepuasan pelanggan. Rekomendasi dalam penelitian ini adalah untuk menggunakan faktor-faktor lain yang membentuk dan mempengaruhi terjadinya kepuasan pelanggan dan komunikasi dari mulut ke mulut yang tidak digunakan dalam penelitian ini untuk penelitian selanjutnya.