Kehadiran subkultur dalam kehidupan masyarakat perkotaan merupakan salah satu dampak dari mobilitas yang
dinamis dan heterogenitas budaya dalam suatu waktu. Dalam masyarakat secara keseluruhan ada budaya yang
diterima dan dipahami, namun ada juga bagian lain dari budaya yang menyimpang dari budaya normatif
kemudian menyatu sebagai suatu kelompok masyarakat yaitu subkultur. Salah satu subkultur yang dapat diamati
pada media sosial di Indonesia adalah ?Jamet?. ?Jamet? merupakan singkatan dari ?Jawa metal? yang artinya
seseorang yang ingin bertingkah keren dengan menggunakan atribut musik metal dan memiliki tampilan visual
seperti orang Jawa. Salah satu alasan keberadaan kata ?Jamet? adalah video ?Badinding? oleh akun
@yusuf.shikuyus di platform TikTok yang sukses menghibur penonton. Di sosial media TikTok, ?Jamet?
ditandai dengan penampilan yang dianggap berbeda dari yang lain; memiliki gaya rambut "lempar poni" yang
diwarnai dengan cat cerah, mengenakan kemeja yang berukuran besar, dan celana pensil. Alhasil, istilah
?Jamet? kini menjadi sebuah stereotip. Studi ini berusaha memotret penggunaan kata tersebut di TikTok,
khususnya bila ditujukan kepada seseorang yang menimbulkan rasisme dan diskriminasi, terutama bagi etnis
Jawa.
Deskripsi Lengkap