Pemerintah DKI Jakarta adalah pelopor penerapan konsep smart city di Indonesia sejak
tahun 2014. Smart city secara sederhana merujuk pada penggunaan teknologi digital oleh
pemerintah kota untuk meningkatkan pelayanan bagi warganya. Salah satu yang diinisiasi
Pemerintah DKI Jakarta adalah aplikasi smartphone bernama Jakarta Kini (JAKI).
Melalui aplikasi ini Pemerintah DKI berharap warga menerima, memanfaatkan,
berpartisipasi, dan turut berkontribusi dalam pembangunan kota. Agar mampu
memanfaatkan teknologi untuk terlibat dalam lingkungan smart city, diasumsikan oleh
berbagai kajian perkotaan tentang pentingnya ?smart citizen?, alias masyarakat yang
terliterasi digital. Penelitian ini mengeksplorasi pengaruh penerapan aplikasi JAKI
terhadap partisipasi warga DKI Jakarta. Teori urban teknopolitik dan tangga partisipasi
digunakan untuk menganalisis pengaruh di antara keduanya. Teori urban teknopolitik
mengungkapkan bahwa adanya pengaruh penggunaan teknologi dalam tata kelola
pemerintahan kota terhadap peningkatan partisipasi warga. Sementara, konsep tangga
partisipasi menjelaskan indikator dan klasifikasi tiap tahap peningkatan partisipasi warga.
Data dikumpulkan menggunakan metode kualitatif melalui studi literatur dan wawancara.
Dari penelitian tersebut didapati hasil bahwa JAKI sebagai suatu inovasi teknologi dalam
smart city berpengaruh terhadap tingkat partisipasi warga walaupun masih tahap
partisipasi rendah. Warga yang memiliki aplikasi JAKI memiliki kesempatan untuk
menggunakan fitur di JAKI dan mencapai tangga partisipasi informing & consultation.
Hanya saja, capaian tangga partisipasi warga ini akan sangat dipengaruhi oleh latar
belakang warga.
Deskripsi Lengkap