Penelitian ini berfokus pada pengalaman stigmatisasi yang diterima oleh
perempuan bercerai di Desa Pengadangan. Dengan menggunakan metode penelitian
kualitatif dan tipe penelitian studi kasus untuk menjelaskan pengalaman stigmatisasi bagi
lima informan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa semua
informan dalam penelitian ini menerima stigma dari masyarakat. Perempuan bercerai
dituduh sebagai perempuan perebut suami orang, difitnah telah menggoda semua laki-
laki, dijadikan sebagai bahan candaan, serta menerima kekerasan secara fisik. Adapun
stigma yang diterima oleh perempuan bercerai disebabkan oleh adanya sistem patriarki
yang mengakar, adanya gender roles, konstruksi sosial terkait dengan perkawinan ideal,
serta label negatif yang melekat pada kata janda itu sendiri. Stigma yang diterima oleh
perempuan bercerai berdampak negatif terhadap kehidupan mereka. Perempuan bercerai
mengalami trauma, menutup diri, membatasi semua pergerakan, memutus interaksi
dengan masyarakat, takut untuk mengungkapkan status mereka, serta mengalami
kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan.
Deskripsi Lengkap