Skripsi ini membahas mengenai bagaimana bentuk dominasi hegemoni maskulinitas di
Indonesia serta bagaimana hegemoni maskulinitas tersebut memengaruhi sikap normalisasi
kekerasan yang dilakukan oleh anak laki-laki, secara khusus Novel Dear Nathan. Dengan
metode kualitatif, penelitian ini berusaha melihat bagaimana pesan dan penggambaran yang
dilakukan oleh penulis novel mengenai maskulinitas yang digambarkan pada setiap tokohnya.
Teori yang digunakan adalah kriminologi budaya dan feminis radikal. Teori kriminologi
budaya digunakan dalam menjelaskan bagaimana pesan kekerasan disampaikan dalam novel
fiksi dapat memengaruhi perilaku pembacanya. Sementara itu, teori feminis radikal digunakan
dalam menganalisis pesan, berupa hegemoni maskulinitas yang merupakan akar dari adanya
normalisasi kekerasan oleh laki-laki. Dalam analisisnya, peneliti juga berusaha melihat latar
belakang penulis dan reaksi yang diberikan pembaca sehingga dapat menggambarkan proses
bagaimana hegemoni dimiliki oleh penulis dan tersalurkan kembali kepada pembacanya
dengan baik. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa setiap karakter pada tokoh Dear
Nathan mendukung hegemoni maskulinitas sehingga melakukan normalisasi kekerasan yang
dilakukan oleh anak laki-laki. Namun, di sisi lain tokoh-tokoh tersebut hadir dengan suatu
pemahaman yang dimiliki oleh penulis novel, dimana pembaca tidak hanya sebagai agen yang
menerima pesan saja namun juga mendukung pesan tersebut. Dengan demikian, novel Dear
Nathan ini tidak hanya sebagai instrumen dalam melanggengkan hegemoni maskulinitas,
namun juga sebagai bukti adanya dominasi hegemoni maskulinitas di Indonesia.
Deskripsi Lengkap