Pemberdayaan komunitas pada umumnya dilakukan oleh Lembaga Non Profit yang beroperasi dengan
dukungan pihak sponsor dalam pengimplementasian program untuk memberdayakan para penerima
manfaat. PJI merupakan salah satu Lembaga Non Profit yang beroperasi di Indonesia dengan tujuan
memfasilitasi proses pembelajaran dan pelatihan melalui pendidikan kewirausahaan, kesiapan kerja, dan
literasi keuangan tanpa mencari keuntungan dalam pelaksanaannya. Proses pemberdayaan komunitas di PJI
melibatkan para pekerja yang disebut sebagai officer, penerima manfaat yang disebut sebagai beneficiaries,
dan perwakilan sponsor. Nilai yang ingin dikembangkan oleh PJI dan sponsor dalam pemberdayaan
komunitas adalah memunculkan kemandirian dan keberlanjutan bagi para penerima manfaat, sebaliknya
penerima manfaat tidak memiliki kewajiban untuk berkontribusi terhadap PJI dan sponsor setelah program
berakhir. Pada dasarnya, aktor-aktor yang terlibat di PJI memiliki pengetahuan yang berbeda sehingga
berdampak pada kepemilikan nilai setiap aktor. Perbedaan nilai yang dimiliki oleh aktor yang terlibat dalam
program PJI menunjukkan tidak adanya nilai yang universal. Makalah ilmiah ini akan membahas refleksi
diri melalui pengalaman saya dalam memperoleh pengetahuan dan menunjukkan perbedaan nilai yang
menghasilkan pertemuan budaya dalam interaksi saya dengan tiga aktor PJI. Metode yang digunakan dalam
makalah ilmiah ini adalah autoetnografi yang didasarkan pada refleksi diri dan pembelajaran sehingga data
yang diperoleh sepenuhnya berasal dari pengalaman magang saya di PJI. Melalui pengalaman menjalani
magang sebagai program officer intern di PJI, saya menyatakan bahwa perbedaan nilai dan pengetahuan
antar aktor mencerminkan sebuah pertemuan budaya yang mempengaruhi proses bekerja, pergantian peran,
dan hubungan sosial aktor-aktor yang terlibat dalam program PJI.
Deskripsi Lengkap