Sebagai calon angkatan kerja, mahasiswa harus mempersiapkan diri untuk berkompetisi
di pasar kerja setelah lulus. Tetapi, di bawah neoliberalisme, mahasiswa harus
menghadapi bayangan tentang pasar kerja yang fleksibel dan serba tidak pasti.
Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang diperoleh di kampus dianggap tidak
cukup, sehingga mahasiswa kemudian mempersiapkan diri melalui magang. Tetapi,
dalam kenyataannya, magang menjelma menjadi praktik kerja yang menimbulkan kondisi
rentan bagi mahasiswa. Kendati demikian, mahasiswa tetap antusias untuk terlibat dan
bertahan dalam kerja magang yang rentan. Dalam penelitian ini, saya berusaha melihat
gambaran rinci mengenai bentuk-bentuk kerentanan yang dialami oleh mahasiswa saat
magang dan penjelasan di balik keterlibatan sukarela mereka dalam kerentanan tersebut.
Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan
wawancara mendalam kepada lima orang informan mahasiswa yang pernah dan sedang
terlibat dalam magang yang rentan. Penelitian ini menemukan bahwa keterlibatan
mahasiswa dalam kerja magang yang rentan merupakan bentuk agency untuk mencapai
tujuan-tujuan individual serta cara untuk mendapatkan rasa keberdayaan dan kendali atas hidup dalam iklim ketidakpastian yang dikondisikan oleh wacana dan kebijakan neoliberal.
Deskripsi Lengkap