Upacara Ngusaba Dalem merupakan upacara pertemuan besar yang menjadikan
masyarakat Desa Demulih memiliki tujuan yang sama dalam menjalankan upacara
Ngusaba Dalem. Melalui upacara Ngusaba Dalem menjadikan masyarakat Desa Demulih
memiliki etos dalam menjalankan kehidupannya. Tesis ini mempertanyakan bagaimana
masyarakat Desa Demulih memaknai hidupnya dengan upacara Ngusaba Dalem?
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Penelitian ini
menggunakan teori dari Kluckhohn untuk mengetahui bagaimana pola perilaku
masyarakat Desa Demulih dalam menjalankan upacara Ngusaba Dalem, sehingga terlihat
bagaimana mereka memaknai hidupnya dengan upacara Ngusaba Dalem. Orientasi nilai
budaya Kluckhohn pada upacara Ngusaba Dalem ini berkaitan dengan orientasi nilai
budaya terhadap manusia yang berkaitan dengan hakekat hidup manusia, sehingga
masyarakat Desa Demulih dapat memaknai hidup mereka penuh dengan perasaan ?takut?
terhadap dosa; Kedua, orientasi nilai budaya terhadap alam yang berkaitan dengan cara
masyarakat Desa Demulih menjaga keseluruhan dari ciptaan Tuhan-Nya dengan
melakukan upacara Ngusaba Dalem diyakini dapat menyelaraskan hubungan masyarakat
Desa Demulih dengan alam ciptaan Tuhan-Nya; Ketiga, orientasi nilai budaya terhadap
aktivitas yang berkaitan dengan segala sesuatu yang dikerjakan pada upacara Ngusaba
Dalem merupakan bentuk dedikasi masyarakat Desa Demulih terhadap Tuhan-Nya;
Keempat, orientasi nilai budaya terhadap ruang-waktu yang hubungannya dengan
melihat masa lalu, masa sekarang, dan masa depan, masyarakat Desa Demulih
melaksanakan upacara Ngusaba Dalem berlandaskan kejadian permasalahan dimasa lalu
pada tahun 1981, masyarakat Desa Demulih menjalani kehidupan di masa sekarang
dengan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan-Nya dan pelaksanaan upacara Ngusaba
Dalem di masa sekarang menjadi pedoman bagi masyarakat Desa Demulih untuk
merencakan kehidupan di masa depan. Kelima, orientasi nilai budaya terhadap relasi
antar manusia pada upacara Ngusaba Dalem terbentuk melalui nilai kebersamaan dalam
mencapai tujuan yang sama, kebersamaan ini terbentuk melalui kegiatan Ngayah dan
Magibungan (makan bersama). Keseluruhan orientasi nilai budaya Kluckhohn saling
berkaitan satu dengan lainnya yang membuat masyarakat Desa Demulih memiliki
dorongan kuat terhadap arah kehidupannya.
Deskripsi Lengkap