Perang sipil di Libya dipenuhi oleh berbagai macam kontroversi dan memiliki tingkat
kerumitan yang tinggi. Adapun pemicu perang sipil di Libya ini berasal dari faktor
internal dan faktor eksternal. Banyak pihak yang berkepentingan di Libya, seperti Turki
yang berkomitmen untuk membantu Libya setelah menandatangani nota kesepakatan
(Memorandum of Understanding) demarkasi maritim dengan Government National
Accord (GNA) dan kesepakatan untuk melakukan eksplorasi gas alam dan minyak di
Timur Laut Mediterania. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan perilaku
Turki dari tidak terlibat menjadi terlibat dalam perang sipil di Libya pada tahun 2019-
2020. Dalam menganalisis perubahan perilaku Turki tersebut peneliti menggunakan
konsep kebijakan luar negeri dari Kilic Bugra Kanat yang menjelaskan proses
perubahan kebijakan luar negeri Turki pada era kontemporer. Penelitian ini memakai
metode kualitatif yang berkonsentrasi untuk melakukan studi kualitas objek penelitian.
Teknik analisis yang digunakan peneliti adalah process tracing yang merupakan sebuah
teknik untuk menganalisis suatu fenomena berdasarkan rentang waktu (timeline)
tertentu. Penelitian ini menemukan bahwa perubahan kebijakan luar negeri Turki dapat
diidentifikasi sebagai perubahan program, perubahan masalah/tujuan, dan perubahan
orientasi internasional yang didorong oleh faktor ekonomi-politik internasional,
individu pengambil kebijakan, dan ekonomi-politik domestik.
Deskripsi Lengkap