Praktik catfishing identik dengan penipuan yang dilakukan di media sosial oleh seseorang
dengan tujuan untuk menjalin hubungan asmara dengan korbannya. Namun pada
kenyataannya, catfishing tidak selalu didasari oleh tujuan untuk menipu. Banyak dari
perempuan kerap kali menjadi pelaku catfishing dengan maksud untuk menampilkan
presentasi terbaik dari dirinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang
melibatkan perempuan dewasa muda pengguna media sosial yang menggunakan make-
up, filter, dan editing app dengan wawancara mendalam secara hybrid dan juga kajian
pustaka. Presentasi diri yang terbaik ini ternyata menampilkan penampilan fisik yang
berbeda dengan penampilan dirinya yang sebenarnya. Usaha-usaha yang perempuan
lakukan untuk selalu tampil cantik di media sosial tidak luput dari adanya tuntutan dari
lingkungan sosial dan masyarakat. Apalagi jika sudah dihadapkan dengan masalah
hubungan asmara, perempuan mau tidak mau harus mengikuti standar laki-laki untuk
menjadi cantik sesuai ekspektasi dan kemauan mereka. Penelitian ini menunjukkan
bahwa praktik catfishing yang dilakukan para perempuan di media sosial didasari oleh
rasa rendahnya harga diri mereka dan citra tubuh yang negatif. Mereka menggunakan berbagai tools seperti make-up, filter, maupun editing app untuk melakukan praktik catfishing tersebut.
Deskripsi Lengkap