Melalui 2 tahap seleksi, yakni psikologis-kognitif dengan indikator critical dimension
dan pilihan rasional, pendekatan poliheuristic memberikan alat untuk menjelaskan
proses pembentukan kebijakan luar negeri suatu negara secara komprehensif.
Indonesia pada tahun 2018-2019 mengusung tema ekonomi kreatif pada saat
menjabat sebagai ketua MIKTA, terlepas dari rendahnya signifikansi ekonomi kreatif
bagi Indonesia maupun negara-negara anggota MIKTA lainnya. Penelitian ini
kemudian hadir untuk melakukan analisis dan memberikan penjelasan mengenai
proses pembentukan kebijakan luar negeri Indonesia dalam pengusungan tema
ekonomi kreatif pada kepemimpinan MIKTA tahun 2018-2019. Penelitian ini juga
bertujuan untuk menganalisis motif, alasan, dan kepentingan dari masing-masing
aktor yang terlibat dan melatarbelakangi proses pembentukan kebijakan luar negeri
tersebut. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan cara studi pustaka, untuk
mengidentifikasi kepentingan masing-masing aktor negara maupun non negara dan
proses yang terjadi dalam perumusan kebijakan luar negeri Indonesia, dan kemudian
menjelaskan motif, alasan, dan kepentingan Indonesia pada pewacanaan tema
ekonomi kreatif di MIKTA periode 2018-2019. Melalui penelitian ini, ditemukan
bahwa tema ekonomi kreatif diwacanakan dalam MIKTA oleh Indonesia mengingat
adanya preferensi politik untuk mengusung ekonomi kreatif yang ditegaskan oleh
Presiden Joko Widodo, Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kementerian
Perdagangan Indonesia, dan Badan Ekonomi Kreatif. Selain itu terdapat kepentingan
jangka panjang dari aktor non-negara pada sektor ekonomi kreatif untuk mendapatkan
dukungan investasi dan permodalan serta menjadikan ekonomi kreatif sebagai pilar
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan bagi Indonesia.
Deskripsi Lengkap