Perdebatan mengenai citra pesantren yang dianggap jauh dari Modernitas telah menjadi ruang
intelektual baru yang dapat dimulai melalui pemahaman umum mengenai Modernitas Global.
Pemikiran yang menganggap bahwa modernitas itu bersifat tunggal tersebut mengalami bias
pemaknaan karena adanya institusi pendidikan keagamaan tradisional di Indonesia, yakni
Pesantren Gontor yang telah membuktikan bahwa sejumlah kadernya dapat menempatkan
posisinya secara optimal dengan modernitas dan teknologi sehingga kemampuannya diakui
secara global. Oleh karena itu, artikel ini mengupas bagaimana pesantren Gontor
mengoptimalkan pengembangan pemikiran mengenai modernitas yang dianggap tunggal oleh
Modernitas Global melalui Alternative Modernity yang mereka implementasikan. Penulisan
artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan studi pustaka yang memungkinkan
diperlukan penelitian lebih lanjut. Artikel ini menyimpulkan bahwa Pesantren Gontor telah
berhasil menawarkan perpaduan yang kuat antara karakter Indonesia dan Islam serta
pemaknaan mereka sendiri mengenai modernitas sebagai Alternative Modernity terhadap
sistem pendidikan Islam di Indonesia.
Deskripsi Lengkap