Deskripsi Lengkap

Tesis
No. Panggil 0005-2021/ETS-ANT Yay p
Judul Pemberian untuk Leluhur dan Kerabat: Rajutan Pertalian Kekerabatan dan Modernisasi Agama dalam Masyarakat Tengger
Pengarang Yayuk Windarti
Penerbit dan Distribusi 2021
Subjek modernisasi agama, leluhur, pengorbanan, nilai, kekerabatan
Kata Kunci modernization of religion, ancestors, sacrifice, values, kinship
Lokasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0005-2021/ETS-ANT Yay p 0005-2021/ETS-ANT TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 79271
Sampul
Abstrak
Persembahan sajen kepada leluhur dalam keseharian serta dalam ritual Karo telah menjadi adat yang mengakar pada masyarakat Tengger. Tindakan yang berulang ini membentuk keterhubungan di antara yang hidup dan yang mati maupun dengan sesama yang hidup hingga dicitakanlah kehidupan yang harmonis. Namun, di balik romantisme tersebut mengandung perubahan sosial dan kontradiksi nilai sebagai konsekuensi dari modernisasi agama. Masuknya agama Hindu yang monoteistik berbenturan dengan kepercayaan adat Tengger yang pluralistik. Tesis ini mempertanyakan tentang bagaimana masyarakat Tengger menyikapi perubahan sosial yang muncul dalam adat istiadat mereka di tengah modernisasi agama? Serta bagaimana mereka mengelola kontradiksi nilai di antara agama Hindu dan adat Tengger dalam etika keseharian dan ritual Karo yang ditandai dengan persembahan untuk leluhur dan kerabat? Penelitian ini dilakukan di Desa Jetak, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur pada Agustus 2021 dan berlanjut secara berkala melalui media telepon. Saya berpartisipasi dan melakukan wawancara mendalam dengan dukun, pemuka adat, pemuka agama, dan beberapa masyarakat Tengger. Saya menggunakan kerangka adopsi dalam Robbins guna menggambarkan masyarakat Tengger yang hidup dalam duplex cultural formation dengan menempatkan nilai adat dan nilai agama sebagai nilai tertinggi secara bersamaan. Ini bersinggungan dengan upaya perajutan pertalian dengan leluhur sebagaimana dikerangkai dalam konsep ancestorship serta pertalian dengan sesama kerabat yang terjelaskan lewat konsep kinship. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semirip apapun agama Hindu dan adat Tengger, keduanya tetaplah berjarak. Ini tergambar dalam etika keseharian dan ritual Karo di mana masyarakat Tengger memisahkan agama dan adat secara temporal dan spasial.